Langowan, BeritaManado.com — Desa Amongena Dua Kecamatan Langowan Timur ternyata memiliki nilai historis religius yang tinggi.
Pasalnya, tak jauh dari Gereja GMIM Bahtera dan Gereja Maranatha terdapat sebuah rumah yang lahannya dahulu diyaniki merupakan lokasi tempat berdirinya Gereja Katolik yang dibangun sekitar tahun 1880-an.
Saat ini di lokasi yang sama berdiri sebuah rumah kayu dan merupakan kediaman dari Bodewin Ventje Londah.
Dari penuturan yang sudah pernah disampaikannya pada tiga tahun silam memang benar di lahan rumahnya itu pernah berdiri sebuah gereja Katolik yang terbuat dari kayu.
Hal itu diperkuat oleh kesaksiannya beberapa waktu lalu, dimana sekitar tahun 1970-an pernah menemukan beberapa benda liturgi yang biasa digunakan saat Misa di gereja seperti Sibori (tempat hosti) dan gumpalan kemenyan yang sudah mengeras di dalam tanah.
“Saya menemukan kedua benda tersebut saat hendak menggali lubang untuk membuat WC di belakang rumah. Sempat disimpan hasil penemuan namun saat ini sudah tidak ada. Saya berupaya mencarinya sampai saat ini tapi belum ditemukan,” ungkapnya.
Informasi ini mendapatkan perhatian dari warga sekitar, seperti diutarakan Reagan Rombot kepada BeritaManado.com, Kamis (18/11/2021).
“Saya juga baru mengetahui informasi ini. Namun yang pasti hal ini menjadi kebanggan bagi saya secara pribadi sebagai warga Desa Amongena Dua saat ini. Akan lebih baik kedepan jika diupayakan terus digali nilai-nilai sejarahnya untuk dijadikan bagian dari rangkaian cerita masa lampau dalam konteks Langowan,” tuturnya.
Ditambahkannya, secara umum Langowan menjadi daerah yang sangat istimewa karena merupakan awal mula perkembangan misi Katolik dan Protestan.
(Frangki Wullur)