MANADO – Demo LSM PAMI di KPK siang tadi, langsung mengundang reaksi Partai Demokrat di Sulut, terutama Fraksi PD di DPRD Sulut, dan DPRD Manado.
Netty Pantouw, anggota Fraksi PD DPRD Sulut, mengatakan, pihaknya telah menerima arahan Ketua DPD Partai Demokrat Sulut, agar ppengurus dan simpatisan tidak terpancing dan bertindak destruktif, tapi mengamati perkembangan, menganalisis, mempersiapkan langkah strategis serta mendoakan para aktor intelektual yang merancang demo.
Sementara itu, DPD Partai Demokrat Sulut melalui Wakil Bendahara Umum, Engel Sahanggamu, yang ikut berbaur dengan massa berjumlah 40-an orang, secara tegas menilai demo kali ini merupakan rekayasa politik.
”Demo itu bukan sumbangan positif untuk proses hukum. Pendemo kebanyakan pengamen dari daerah Manggarai, bukan orang Manado dan tidak kenal siapa itu GSVL, dan mengaku cuma ikut-ikutan, ”ujar Sanggamu.
Dia menambahkan, ini merupakan sebuah skenario politik, seluruh jajaran DPD PD Sulut mendukung penuh Ketua DPD PD Sulut dalam menghadapi upaya pencitraan negatif terhadap GSVL. ”Kami tentu tidak akan menari dengan gendang dan nyanyian orang lain, ”ujarnya.
Sedangkan Ketua Terpilih DPC PD Manado, Morris Korah, ikut menyayangkan politisasi yang menggunakan isu proses hukum yang sudah berkekuatan hukum tetap. ‘Kami akan menghadapi aksi-aksi serupa dengan politik santun dan cerdas.
”Yang kami sesalkan dalam aksinya pendemo mencoret dan membakar foto-fot GSVL yang saat ini menjadi Wali KotaManado, tokoh GMIM, dan salah satu Putra Remboken terbaik, ”ujar anggota DPRD Kota Manado ini.
Hanya ketiga politisi Demokrat ini, memahami bahwa masyarakat Manado sudah paham dengan apa yang terjadi sebenarnya.(nal)