Manado, BeritaManado.com — Coreta Louise, Brand Fashion Indonesia di bawah pimpinan Coreta Kapojos tampil memukau di pagelaran Colorful North Sulawesi Spectacle, Selasa (6/12/2022).
Kegiatan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul itu, menyuguhkan berbagai potensi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sulawesi Utara (Sulut) termasuk seni dan budaya bumi nyiur melambai.
Brand Coreta Louise pun menjadi salah satu penampilan yang membuat ratusan duta besar dan pejabat tinggi pemerintah Korea Selatan (Korsel) takjub.
Bersama model dari Nyong-Noni Sulut dan Wulan Waraney Minahasa, berbagai busana batik ditampilkan di depan undangan.
Paling menarik perhatian adalah suguhan Taman Laut Bunaken yang diangkat dalam goresan batik.
“Kami angkat Taman Laut Bunaken ke permukaan, dan ditampilkan lewat motif batik,” kata Coreta Kapojos kepada BeritaManado.com, Rabu (7/12/2022).
Adapun tema yang diambil, kata Coreta, yakni ‘K Style North Sulawesi Batik: Sea Reflection’.
Menurut Coreta, busana yang dibuat mengikuti dengan konsep kekinian kaula muda, seperti hanbok style yang populer di Korsel dan Indonesia.
Spesialnya, lanjut Coreta, Rosa Kiss seorang influencer terkenal Korea menjadi model untuk busana jenis hanbok tersebut.
Rosa Kiss pun tampil anggun dan mendapat applaus dari undangan.
Coreta menjelaskan, untuk fashion show CNS di KBRI Korea, pihaknya memilih konsep ‘Overdose Style’, terinspirasi dari streat anak muda milenial yang overdone, namun pas dalam gaya.
Batik Coreta Louise dengan teknik dan warna pop modern dipadukan sedikit gaya Korea-Asia di beberapa detailnya.
“Harapannya, batik membawa kesan lebih di kancah global, di mana semua tampilan menjadi lebih modern, bermanfaat dan dapat dipasarkan,” bebernya.
Sebagai informasi, Coreta Louise sebelumnya sudah tampil di New York Fashion Week for Indonesian Designer tahun 2018 dan 2022 serta beberapa pekan mode internasional.
Sang pemilik Coreta Kapojos, juga dikenal aktif dalam kegiatan pelestarian budaya dan menjabat Ketua Umum Yayasan Torang Samua Basudara serta Ketua Harian Yayasan Warisan Budaya Indonesia.
Brand Coreta Louise konsisten membawa Batik Indonesia ke kancah internasional.
Diluncurkan pertama kali di ajang NYFW SS19 pada tahun 2018 dan hadir kembali dengan group show Indonesia Now di ajang NYFW SS23 pada September 2022.
Kala itu, Coreta Louise menggunakan koleksi eksklusif dengan bahan premium dan desain batik khas.
Colorful North Sulawesi Spectacle Sempurna
Diberitakan sebelumnya, KBRI di Seoul bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sulut mempersembahkan pagelaran Colorful North Sulawesi Spectacle, Selasa.
Selain pariwisata, pagelaran mendukung diplomasi ekonomi kreatif subsektor fesyen, musik dan tarian ditampilkan pada pagelaran yang dipusatkan di Wisma Duta Besar RI di Seoul, Korea Selatan.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata Sulut Henry Kaitjily menegaskan bahwa pagelaran itu merupakan inisiatif bersama dari KBRI Seoul dan Pemprov Sulut guna memperkenalkan potensi ekonomi kreatif dan pariwisata serta kebhinekaan budaya Sulut ke pasar Korea.
Diakui Henry, terdapat kesamaan dalam berbagai wujud budaya.
Masyarakat Korea gemar kuliner cita rasa asam pedas,banyak konsumsi ikan dan produk laut, demikian juga dengan masyarakat Sulut.
Pagelaran CNS dihadiri oleh Deputi Menteri dan Duta Besar Perubahan Iklim dari Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, Dirjen ASEAN Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, Duta Besar dari negara-negara ASEAN, pimpinan industri ekonomi kreatif dan pariwisata Korea Selatan, pelaku industri mode, akademisi dan media.
CNS akan ditindaklanjuti secara kongkrit dengan penyelenggaraan Business Matchmaking di tanggal 7 Desember 2022 yang mempertemukan para pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif antara Provinsi Sulut dan Korea Selatan.
Audiens yang hadir terpukau saat mendengarkan lagu popular K-Pop Band asal Korsel yaitu BTS berjudul ‘Butter’ ditampilkan oleh Waraney Wulan Minahasa dengan alat musik bambu Kolintang.
Tarian tradisional bernama Katrili dan Poco-poco yang dibawakan oleh Nyong Noni Sulut kemudian mengajak tamu turut berdendang dan berdansa bersama.
Sebelum pagelaran ditutup, disajikan kuliner khas Nusantara termasuk ikan goreng dengan sambal dabu-dabu.
(Alfrits Semen)