BANYAK hal menarik yang terjadi di Piala dunia Qatar 2022.
Tiga di antaranya politik, skill, dan keberuntungan
1. Politik
Negara penghasil minyak ini menuai banyak kontroversi sehingga menimbulkan aksi protes dari beberapa negara yang ikut serta di piala dunia ini.
Bahkan lebih parah lagi mengancam mengundurkan diri terkait aturan Qatar yang melarang adanya LGBT, berpakaian seksi dan minuman beralkohol.
Tak luput dari protes keras yang mengguncang persepakbolaan dunia, berbeda halnya dengan pemain bintang seperti Cristiano Ronaldo, Eden Hazard dan Neymar yang lebih menaati peraturan Qatar.
Ketiga pemain bintang ini pun memberikan tanggapan secara gamblang di depan Awak media.
“Kami datang bermain bola, dan semua pemain Brazil menyukai wanita” — Neymar.
“Saya secara tegas menolak LGBT. Menurut saya pemerintah Qatar sangat benar dengan peraturan larangan LGBT. Itu adalah perilaku yang tidak bisa saya terima, itu adalah penyimpanan sosial yang harus disingkirkan” — Cristiano Ronaldo.
“Saya datang ke sini bukan untuk menyampaikan pesan politik, kami cuma ingin fokus ke sepakbola” — Eden Hazard
Selain Politik yang menjadi issue utama di Piala Dunia Qatar 2022, tentunya para penikmat sepakbola akan di manjakan dengan Skill dari negara yang mengikuti ajang tertinggi ini.
2. Skill
Skill/Keahlian tentunya menjadi faktor utama dalam mengolah sikulit bundar.
Seperti yang diketahui 32 negara dari berbagai benua yang mengikuti ajang tertinggi ini, sudah pasti mempunyai Keahlian mulai dari strategi dan individu yang tidak bisa diremehkan.
Beberapa negara yang tidak asing lagi akan mengadu strategi dan individu Seperti
Inggris: Skill/keahlian strategi bermain cepat, menyerang cepat dan umpan lambung dengan memanfaatkan Individu pemain (ESPN).
Brazil: Skill/keahlian strategi menyerang, dengan paduan jogo bonito yaitu merupakan keterampilan individu, passing satu sentuhan, gerakan ciri khas Samba dan kreativitas hampir dikuasai setiap pemain Timnas Brasil.
Argentina: Skill/keahlian strategi menyerang dan bertahan yang kuat dengan mengandalkan individu ciri khas Tim Tango Gambetta yaitu merupakan perubahan arah yang cepat untuk menipu lawan.
Belanda: Skill/keahlian strategi menyerang dan bertahan dengan ciri khas total football yang merupakan permainan yang memungkinkan semua pemain bertukar posisi sambil menekan pemain lawan yang menguasai bola.
Spanyol: Skill/keahlian strategi menyerang & bertahan dengan ciri khas tiki-taka yang merupakan permainan dengan umpan pendek yang presisi yang elegan dan cepat antar pemain dan memanfaatkan individu pemain.
Selain skill/keahlian negara yang beradu taji di ajang tertinggi ini, tentunya faktor keberuntungan yang menjadi buah bibir bagi para penikmat sepakbola.
3. Keberuntung
Kemenangan tim dalam pertandingan sepakbola sering dikaitkan dengan faktor keberuntungan.
Kata itu berlaku untuk kemenangan tim yang tidak diunggulkan atas tim unggulan.
Faktor itu benar terbukti dan menjadi fenomena di piala dunia Qatar 2022, hal itu tak lepas dari beberapa tim unggulan yang menelan pil pahit, sehingga bermuculan tim tidak diunggulkan menjadi tim yang diwaspadai.
Ramai diperbincangkan para pengamat sepakbola dunia, hal itu menjadi kabar kurang sedap dan menjadi tekanan bagi tim unggulan.
Pemantik faktor keberuntungan ini terjadi ketika pertemuan Saudi Arabia vs Argentina.
Siapa sangka tim unggulan Argentina yang unggul terlebih dahulu harus menelan kekalahan dari Saudi Arabia dengan skor 2-1.
Tak sampai situ, keberuntungan membawa Jepang jadi juara grup dan mengalahkan Jerman serta Spanyol, membuat Jerman harus pulang lebih awal di fase grup.
Hal itu terus berlanjut dengan kemenangan Marocco atas Belgia dan Canada sehingga harus pamit lebih awal.
Hal itu merantai sampai ke tim Korsel yang menjadi runner up di fase grup setelah mengalahkan Portugal.
Kali ini keberuntungan ada di tangan Kroasia, tidak buat Jepang yang 3 kali gagal mengeksekusi pinalti.
Sama halnya dengan Korea yang harus mengakui kekuatan Brazil.
Faktor keberuntungan kali ini benar-benar merasuki tim Marocco yang menang atas Spanyol.
Spanyol yang diunggulkan dari komposisi pemain dan strategi harus kandas di 16 besar dengan menelan kekalahan adu pinalti.
Lagi-lagi Faktor keberuntungan membawa Kroasia sampai ke semifinal, setelah mengalahkan Brazil.
Brazil yang unggul 1-0 di waktu extra time, tersisa 3 menit memastikan kemenangan, Tim Samba harus dipaksa Kroasia sampai adu pinalti dengan skor 1-1.
Brazil yang dijagokan harus kandas di 8 besar, setelah 2 penembak pemain Brazil gagal melesat dalam gawang Kroasia.
Fenomena ini diluar prediksi, siapa sangka, Faktor Keberuntungan lebih memilih Marocco & Kroasia sampai ke semifinal
(***)