Manado – Kenaikan harga BBM ternyata berpengaruh kepada biaya kampanye calon legislatif. Meskipun penetapan DCT masih beberapa bulan lagi namun kegiatan pencitraan sudah gencar dilakukan oleh para caleg tersebut.
Dari sekian calon legislatif yang maju pada 2014 mendatang ada beberapa orang celeg yang bermodalkan idealisme dan semangat perjuangan. Sementara dari segi biaya mereka tergolong penerima BLSM. Akhirnya mereka memutar otak untuk mensiasati biaya kampanye.
Asri Rasyid, salah satu caleg dari PKS yang akan maju untuk DPRD Provinsi dari dapil II Bitung dan Minut menjelaskan bahwa pasca kenaikan BBM memang ada kenaikan biaya kampanye namun dirinya ingin lebih fokus pada sumber dana saja daripada memikirkan kenaikan biaya tersebut.
“Untuk biaya memang ada kenaikan oleh sebab itu saya membuat program yang tepat sasaran tanpa biaya yang tinggi, dan saya lebih fokus memperbesar sumber dana,” terangnya kepada Beritamanado.com
Hal yang sama diungkapkan oleh Humayra Arsjad, caleg perempuan untuk DPRD Provinsi dari PKB ini menjelaskan bahwa biaya kampanye cukup besar sejak kenaikan harga BBM jadi dirinya harus merubah strategi kampanye.
“Ya,sejak kenaikan BBM ada beberapa biaya yang naik seperti biaya kaos kampanye,baliho dan sosialisasi, jadi skarang ini saya fokus ke kampanye dengan budget rendah seperti dari media sosial,” jelasnya kepada Beritamanado.com
Yang jelas mereka berdua sama-sama menyetujui bahwa kenaikan BBM membuat mereka harus memutar otak dengan lebih kreatif lagi. Karena jika tidak maka mereka akan tergerus dengan caleg-caleg berkantong tebal. (jfm)