Tondano, BeritaManado.com — Bupati Minahasa Ir. Royke Octavian Roring MSi mengungkapkan rasa sesalnya lantaran PLN seakan tidak peduli dengan upaya pelestarian Danau Tondano.
Hal itu diungkapkannya kepada wartawan Selasa (21/1/2020) kemarin kepada sejumlah wartawan di Tondano.
Menurutnya PLN tidak menunjang upaya pengangkatan eceng gondok di Danau Tondano sebagaimana sudah menjadi gerakan bersama dan dicanangkan beberapa waktu lalu.
”Semasa menjadi Bupati Minahasa, saya belum pernah melihat keterlibatan pihak PLN dalam hal ini. Kalau mungkin yang lalu ada, tapi saat ini belum terlihat,” kata Roring di sela kegiatan bersama Kodim 1302 Minahasa Selasa kemarin.
Pihak PLN hanya mengungkapkan protesnya akibat pertumbuhan eceng gondok di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS), sementara Danau Tondano sendiri punya kontribusi besar.
Meski demikian, Bupati Roring yakin bahwa dalam kurun waktu enam atau tujuh bukan kedepan, eceng gondok akan bisa teratasi pada tahun 2020 ini.
Sebagaimana diketahui, untuk pelestarian Danau Tondano ada bantuan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi Sulawesi Utara serta ditopang dari dana APBD Kabupaten Minahasa.
Pemprov Sulut sudah mengalokasikan dana sebesar Rp 20 milyar melalui program ODSK untuk pengadaan peralatan, sementara dari APBN lewat Balai Sungai juga memberikan Rp 20 milyar untuk pembangunan tembok dan APBD Kabupaten Minahasa 2020 ada sekitar Rp. 6,6 milyar.
”Rp. 20 milyar untuk APBN tergolong kecil dan diharapkan jumlahnya bisa bertambah. Jumlah seperti disebutkan untuk tingkat provinsi dan kabupaten sudah cukup,” jelas Roring.
Sementara terkait tudingan tersebut pihak PLN memberikan tanggapan bahwa dalam rangka pelestatian Danau Tondano pihaknya sudah berkontribusi khususnya di seputaran pintu air.
“Bahkan sebelum adanya program dari Pemkab Minahasa tentang Danau Tondano, kami sudah memasang pagar untuk menjaga eceng gondok tidak masuk ke DAS,” kata Manejer Pembangkitan PLTA Tonsea Lama Sonny Lembong.
(***/Frangki Wullur)