Sangihe, BeritaManado.com-Kepedulian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe terhadap petani Sangihe semakin nyata, sebab hasil Bumi petani Sangihe adalah Sagu, ubi dan pisang. Untuk itu demi meningkatkan produk dari petani Bupati Jabes Ezar Gaghana SE ME, mengajak masyarakat dapat mendukung petani Sangihe dan mengurangi konsumsi nasi lewat program two day no rise (dua hari tanpa nasi). Lewat program ini dapat mengurani konsumsi nasi selama dua hari, sehingga harga jual akan hasil bumi petani Sangihe akan ada kenaikan secara signifikan.
Dikatakan Bupati, karena jika diangkat diri kultur kehidupan masyarakat Sangihe untuk memanfaatkan potensi daerah, memanfaatkan kekayaan daerah yang ada pada sektor pertanian mendorong kehidupan petani Sangihe dalam daya beli, kita membela petani Sangihe.
“Pemerintah mempunyai kewajiban untuk membela produk unggulan hasil pertanian menjadikan produk yang harus dimanfaatkan dan digunakan untuk makanan,” kata Bupati Jabes Ezar Gaghana SE ME di Me’Daseng, Jumat (24/8/2018) di Kampung Petta Kecamatan Tabut.
Dijelaskanya, dalam konteks ini berharap tidak hanya menjadi program pemerintah melainkan menjadi program kita semua.
“Karena program ini bukanlah sebuah program tanpa makna yang dimaknai oleh pemerintah kepada rakyatnya terkait dari hasil produk petani Sangihe, karena yang tidak laku di pasar adalah Sagu, ubi, pisang yang laku hanya beras, padahal beras bukan hasil pertanian masyarakat sangihe, inilah yang harus dibela,” jelas Gaghana sambil berharap supaya 140.000 masyarakat Sangihe setiap hari Selasa dan Jumat untuk makan hasil bumi dan dapat mengurangi makan nasi.
(***/Christian Abdul)
Sangihe, BeritaManado.com-Kepedulian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe terhadap petani Sangihe semakin nyata, sebab hasil Bumi petani Sangihe adalah Sagu, ubi dan pisang. Untuk itu demi meningkatkan produk dari petani Bupati Jabes Ezar Gaghana SE ME, mengajak masyarakat dapat mendukung petani Sangihe dan mengurangi konsumsi nasi lewat program two day no rise (dua hari tanpa nasi). Lewat program ini dapat mengurani konsumsi nasi selama dua hari, sehingga harga jual akan hasil bumi petani Sangihe akan ada kenaikan secara signifikan.
Dikatakan Bupati, karena jika diangkat diri kultur kehidupan masyarakat Sangihe untuk memanfaatkan potensi daerah, memanfaatkan kekayaan daerah yang ada pada sektor pertanian mendorong kehidupan petani Sangihe dalam daya beli, kita membela petani Sangihe.
“Pemerintah mempunyai kewajiban untuk membela produk unggulan hasil pertanian menjadikan produk yang harus dimanfaatkan dan digunakan untuk makanan,” kata Bupati Jabes Ezar Gaghana SE ME di Me’Daseng, Jumat (24/8/2018) di Kampung Petta Kecamatan Tabut.
Dijelaskanya, dalam konteks ini berharap tidak hanya menjadi program pemerintah melainkan menjadi program kita semua.
“Karena program ini bukanlah sebuah program tanpa makna yang dimaknai oleh pemerintah kepada rakyatnya terkait dari hasil produk petani Sangihe, karena yang tidak laku di pasar adalah Sagu, ubi, pisang yang laku hanya beras, padahal beras bukan hasil pertanian masyarakat sangihe, inilah yang harus dibela,” jelas Gaghana sambil berharap supaya 140.000 masyarakat Sangihe setiap hari Selasa dan Jumat untuk makan hasil bumi dan dapat mengurangi makan nasi.
(***/Christian Abdul)