Manado – Papua yang ikut dalam pameran Pekan Informasi Nasional (PIN) di Manado 23-26 Mei 2012, Sulawesi Utara memamerkan buah merah dan batik khas provinsi tersebut. “Batik yang kami pamerkan ini motifnya asli Papua, baik ikan maupun burung sampai bentuk yang lain,” kata petugas stand Papua Marthen Awi, di pameran kerajinan industri di Grand Kawanua International Convention (GKIC) Manado, Kamis.
Marthen mengatakan Batik ini memang asli Papua, tetapi tidak dicetak di Papua, karena mereka belum punya pabrik untuk melakukannya, karena itu dicetak di Jawa. “Batik asli Papua ini, ada yang sudah dijadikan sebagai pakaian dan kami jual di daerah kami, kami terus mengembangkannya di sana,” kata Awi.
Staf Dinas Kehutanan Wanea, Papua Rony Akhluk mengatakan buah merah itu khas Papua yang digunakan untuk berbagai keperluan, terutama obat-obatan. Ia menjelaskan buah merah itu sangat disukai penduduk Papua, karena selain rasanya yang enak, juga bisa dimanfaatkan untuk obat sangat manjur, termasuk menekan pertumbuhan virus HIV/AIDS.
Rony menjelaskan buah merah sebenarnya ada dua jenisnya sebab ditanam di pegunungan dan pesisir pantai, dengan jenis dan masa berbuah yang tidak sama juga. Selain buah merah, stand Papua juga memamerkan kerajinan tangan dan madu asli Papua, yang sudah disiapkan dalam sejumlah botol yang ada di situ. “Kami senang bisa memamerkan buah merah, madu, kerajinan tangan dan batik khas Papua, dan banyak yang sudah membelinya,” kata Rony.(dan)
Manado – Papua yang ikut dalam pameran Pekan Informasi Nasional (PIN) di Manado 23-26 Mei 2012, Sulawesi Utara memamerkan buah merah dan batik khas provinsi tersebut. “Batik yang kami pamerkan ini motifnya asli Papua, baik ikan maupun burung sampai bentuk yang lain,” kata petugas stand Papua Marthen Awi, di pameran kerajinan industri di Grand Kawanua International Convention (GKIC) Manado, Kamis.
Marthen mengatakan Batik ini memang asli Papua, tetapi tidak dicetak di Papua, karena mereka belum punya pabrik untuk melakukannya, karena itu dicetak di Jawa. “Batik asli Papua ini, ada yang sudah dijadikan sebagai pakaian dan kami jual di daerah kami, kami terus mengembangkannya di sana,” kata Awi.
Staf Dinas Kehutanan Wanea, Papua Rony Akhluk mengatakan buah merah itu khas Papua yang digunakan untuk berbagai keperluan, terutama obat-obatan. Ia menjelaskan buah merah itu sangat disukai penduduk Papua, karena selain rasanya yang enak, juga bisa dimanfaatkan untuk obat sangat manjur, termasuk menekan pertumbuhan virus HIV/AIDS.
Rony menjelaskan buah merah sebenarnya ada dua jenisnya sebab ditanam di pegunungan dan pesisir pantai, dengan jenis dan masa berbuah yang tidak sama juga. Selain buah merah, stand Papua juga memamerkan kerajinan tangan dan madu asli Papua, yang sudah disiapkan dalam sejumlah botol yang ada di situ. “Kami senang bisa memamerkan buah merah, madu, kerajinan tangan dan batik khas Papua, dan banyak yang sudah membelinya,” kata Rony.(dan)