Manado – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Sulut melalui Nurhadi membenarkan, Wilayah Manado berdampak Siklon Tropis Nangka.
Oleh karena itu BMKG mengimbau para pemudik dan warga yang beraktivitas di luar rumah untuk waspada dengan tiupan angin kencang akibat siklon tropis nangka. Siklon itu menyebabkan gelombang tinggi di sejumlah perairan di Indonesia serta angin kencang yang bertiup hingga 55 kilometer per jam.
Menurutnya, tanggal 13 July 2015 – 15 July 2015, konvergensi/perlambatan kecepatan angin terjadi di Aceh bagian Utara.
Sementara kelembaban udara yang cukup tinggi terpantau di Pesisir Barat Sumatera, Kepulauan Nias, Kepulauan Mentawai, Aceh, Batam, Kalimantan bagian Utara, dan Papua. Sementara konveksi lokal masih berpotensi terjadi di Bengkulu, Lampung, Balikpapan, Sulawesi bagian Barat dan Tengah, Sulawesi Utara, dan Papua bagian Tengah.
“Sedangkan fase udara kering terpantau hampir di seluruh Wilayah Indonesia. Indonesia terkena dampak siklon tropis nangka,”
“Siklon ini memang diberi nama nangka, yang sangat Indonesia. Siklon itu menyebabkan gelombang laut di sejumlah perairan mencapai dua hingga tiga meter, di antaranya, gelombang laut di perairan Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud,”
“Gelombang tinggi akibat siklon nangka juga akan muncul di perairan Filipina, terutama di Samudera Pasifik sebelah timur Filipina,” terang Nurhadi.
Manado – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Sulut melalui Nurhadi membenarkan, Wilayah Manado berdampak Siklon Tropis Nangka.
Oleh karena itu BMKG mengimbau para pemudik dan warga yang beraktivitas di luar rumah untuk waspada dengan tiupan angin kencang akibat siklon tropis nangka. Siklon itu menyebabkan gelombang tinggi di sejumlah perairan di Indonesia serta angin kencang yang bertiup hingga 55 kilometer per jam.
Menurutnya, tanggal 13 July 2015 – 15 July 2015, konvergensi/perlambatan kecepatan angin terjadi di Aceh bagian Utara.
Sementara kelembaban udara yang cukup tinggi terpantau di Pesisir Barat Sumatera, Kepulauan Nias, Kepulauan Mentawai, Aceh, Batam, Kalimantan bagian Utara, dan Papua. Sementara konveksi lokal masih berpotensi terjadi di Bengkulu, Lampung, Balikpapan, Sulawesi bagian Barat dan Tengah, Sulawesi Utara, dan Papua bagian Tengah.
“Sedangkan fase udara kering terpantau hampir di seluruh Wilayah Indonesia. Indonesia terkena dampak siklon tropis nangka,”
“Siklon ini memang diberi nama nangka, yang sangat Indonesia. Siklon itu menyebabkan gelombang laut di sejumlah perairan mencapai dua hingga tiga meter, di antaranya, gelombang laut di perairan Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud,”
“Gelombang tinggi akibat siklon nangka juga akan muncul di perairan Filipina, terutama di Samudera Pasifik sebelah timur Filipina,” terang Nurhadi.