BITUNG—Dua pemuda asal Madidir Unet Lingkungan I Kecamatan Madidir harus menjalani perawatan intensif di RSUD Manembo-nembo akibat terkena panah wayer. Kedua pemuda yang teridentifikasi bernama Vicky Manumpil alias Vik (16) dan Jonatan Sumampouw (25) alias Bombom, terbaring menahan sakit di ruangan UGD RSUD Manembo-manebo setelah mendapat serangan dari sekelompok pemuda di Manembo-nembo Bawah, Jumat (13/1) sekitar pukul 2.30 Wita.
Menurut pengakuan kedua korban, malam itu mereka bertandang ke wilayah Manembo-nembo Bawah untuk menghadari acara duka. Namun ketika hendak pulang, mereka kemudian dikejar oleh sekelompok pemuda yang diperkirakan 9 orang menggunakan 3 unit sepeda motor.
“Rupanya kedatangan kami sudah mereka nanti-nanti (para pelaku-red), karena begitu pamitan ada 9 orang langsung mengikuti kami dari belakang dan langsung menyerang,” kata Manumpil.
Manumpil sendiri mengaku tidak sigap dengan keadaan tersebut, karena rekan-rekannya yang lain langsung melarikan diri menggunakan motor. Sedangkan dirinya tidak sempat menghidupkan motornya dan hanya berlari sekuat tenaga menghindar dari para pelaku.
“Beberapa meter kemudian saya terjatuh dan disitulah para pelaku menganiaya saya menggunakan pisau dan panah wayer,” katanya.
Pemuda ini sendiri tergolong beruntung, karena nyawanya masih bisa terselamatkan. Padahal ia mengalami 4 lubang tusukan di bagian dada termasuk 1 lubang panah wayer, dan 1 tusukan di tangan kanan. “Salah satu pelaku sempat saya kenali dan itu sudah saya sampaikan ke polisi,” katanya.
Sedangkan Sumampouw sendiri mengalami luka dibagian pantat akibat panah wayer. Dimana menurut pengakuan salah satu rekannya, Enda, korban terkena panah wayer ketika sementara berada diatas motor.
“Nanti di RSUD baru panah wayer yang menancap di bagian pantat Sumampouw dicabut karena terlalu dalam,” kata Enda.
Enda sendiri mengaku tidak tahu menahu kenapa sampai kehadirn mereka di acara duka tersebut berujung di penganiayaan. Karena menurutnya, mereka tidak ada masalah dengan para pelaku sebelumnya.
Sementara itu, Kapolres Bitung, AKBP Satake Bayu SIK mengungkapkan bahwa salah satu pelaku sudah diidentifikasi. Dimana menurut Bayu, pelaku dengan inisial AR alias Andre masih berstatus buron hingga kini.
“Kami masih sementara melakukan pengejaran, dan saat ini fokus pada AR karena hanya dia yang dikenali korban. Nanti setelah AR tertangkap baru kita ungkap siapa-siapa rekannya,” kata Bayu.(en)