Siswa antusias membersihkan sekolah.
MINAHASA Utara menyatakan perang terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD).
Senin (14/1/2019), atas dibawa komando Bupati Vonnie Anneke Panambunan STh dan Wakil Bupati Ir Joppi Lengkong MSi, seluruh camat, Kepala Dinas Pendidikan Bernadeth Longdong SPd MPd, Kepala Dinas Kesehatan dr Rina Widyati dan Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), bergerak mensosialisasikan cara 3M plus memberantas nyamuk demam berdarah, dimulai dari lingkungan sekolah, areal pemukiman warga hingga ke sarana publik seperti jalan dan kantor.
Kepala Dinas Pendidikan Bernadeth Longdong SPd MPd meninjau proses bersih-bersih lingkungan sekolah SD GMIM 39 Airmadidi.
Siswa dan guru SD Inpres 1 Airmadidi Atas bekerjasama membersihkan sekolah.
Adapun yang dimaksud dengan 3M plus adalah Menguras (membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain), Menutup (menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya, Memanfaatkan kembali (mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah).
Camat Dimembe Marco Karongkong mensosialisasikan gerakan 3M plus di sekolah.
Camat Airmadidi Alexander Warbung SIP bersama pemerintah kecamatan menabur abate dan membersihkan sampah.
Sementara plus yang dimaksud adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.
Sekolah menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk sehingga harus rutin dibersihkan.
DBD sendiri menjadi ancaman serius masyarakat Minahasa Utara karena angka kasus DBD tahun 2018 begitu tinggi dimana mencapai sekitar 300 kasus, dan pada Januari 2019 ini sudah hampir 20 kasus, dimana umumnya menyerang anak usia sekolah.
(Finda Muhtar)