Jakarta, BeritaManado.com — Ketua Yayasan Institut Seni Budaya Sulawesi Utara Irjen Pol (Purn) Benny J Mamoto mengaku merasa terkejut berpulangnya salah satu tokoh Minahasa yang memiliki jasa besar dalam melestarikan sejarah dan budaya Minahasa almarhum Hendrikus Benedictus ‘Ben’ Palar, Minggu (8/8/2021) kemarin.
Demikian dikatakan Benny Mamoto kepada saat dihubungi BeritaManado.com, Minggu malam kemarin melalui layanan pesan singkat WhatsApp.
Menurut Benny Mamoto sendiri, almarhum Ben Palar sapaan akrabnya sering bersama-sama dalam berbagai kegiatan Yayasan Institut Seni Budaya Sulawesi Utara dalam beberapa tahun terakhir ini sebelum mengalami sakit.
“Sebelum almarhum sakit, kami telah bekerjasama dalam penyusunan kamus bahasa Tombulu. Kami berusaha terus memotivasi untuk menyelesaikan penulisan kamus, setelah kondisinya membaik,” ungkap Benny Mamoto.
Ditambahkannya, almarhum Ben Palar juha pernah diundang dalam acara Dies Natalis Universitas Indonesia tàhun 2009 lalu untuk menjadi salah satu narasumber peluncuran Kamus Bahasa Tontemboan.
Almarhum juga mengambil peran saat upacara adat pertama di Watu Pinawetengan tahun 2007.
Benny Mamoto juga menuturkan bahwa dirinya sudah sekitar 2 tahun terakhir tidak bertemu karena kondisi Pandemi COVID-19 yang membatasi ruang gerak dan aktivitas masyarakat.
“Kami doakan kiranya keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan penghiburan. Beliau adalah inspirasi bagi upaya pelestarian sejarahbdan budaya Minahasa melalui tulisan-tulisan yang telah didokumentasikan dalam bentuk buku. Saya yakin, almarhum Ben Palar sudah bersama Tuhan Yesus di surga,” tandasnya.
Seperti dikabsrkan sebelumnya, almarhum Ben Palar meninggal karena sakit di usia senja dan akan dimakamkan Selasa (10/8/2021) besok, namun terlebih dahulu akan digelar Misa Requiem di Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Tomohon pukul 14.00 WITA.
(Frangki Wullur)