Minut, BeritaManado.com – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Minahasa Utara (Minut) pada Kamis-Jumat (26-27/1/2023) menyebabkan kerusakan cukup parah di sejumlah wilayah Bumi Klabat.
Data yang dihimpun melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minut, sedikitnya ada 21 desa yang terdampak banjir dan longsor, serta satu fasilitas jembatan putus yaitu di Desa Wori Kecamatan Wori.
Ke-21 desa tersebut yaitu terdampak banjir di 14 desa, masing-masing Paniki Baru, Wusa, Paniki Atas, Patokaan, Winetin, dan Mapanget di Kecamatan Talawaan.
Kemudian Desa Werot, Batu dan Serawet di Kecamatan Likupang Selatan, Desa Termal dan Maliambao di Kecamatan Likupang Barat.
Di Kecamatan Kalawat, desa terdapak yaitu Maumbi, Desa Tetey di Kecamatan Dimembe serta Desa Wori Kecamatan Wori hingga menyebabkan satu jembatan penghubung utama putus.
Sedangkan bencana tanah longsor terjadi di 3 desa, yaitu Desa Kuwil an Desa Watutumou I di Kecamatan Kalawat serta Desa Serei di Kecamatan Likupang Barat.
Bencana selanjutnya, terjadi pohon tumbang dan tiang listrik roboh di sejumlah desa, diantaranya Desa Watutumou II Kecamatan Kalawat, Desa Kokole II Kecamatan Likupang Selatan, Desa Sawangan dan Desa Tanggari di Kecamatan Airmadidi.
“Pemerintah Kabupaten Minut dan Forkopimda mengadakan rapat darurat dan menetapkan darurat bencana alam di Kabupaten Minut. Data sementara ada 21 desa terdampak,” ujar Bupati Minut Joune Ganda didampingi Kepala BPBD Minut Theodorus Lumingkewas, kepada BeritaManado.com, Minggu (29/1/2023).
Untuk jembatan yang putus di Desa Wori, Joune Ganda menjelaskan, sedang ditangani Balai Jalan Sulawesi Utara.
“Karena statusnya jalan negara sehingga pihak balai jalan sementara menunggu bahan dan peralatan untuk penanganan,” tambah Joune Ganda.
Pada Minggu (29/1/2023), Bupati Minut Joune Ganda bersama Kapolres Minut AKBP Bambang Yudi Wibowo, melakukan pemantaun ke Desa Patokaan, Desa Warisa dan Desa Warisa Kampung Baru Kecamatan Talawaan.
Kerusakan yang diakibatkan oleh bencana alam banjir dan tanah longsor di ketiga desa ini menyebabkan lumpuhnya akses jalan dan beberapa rumah warga rusak.
Bencana alam tersebut bahkan mengakibatkan lumpuhnya akses jalan penghubung antar desa termasuk jembatan rusak, rumah warga yang rusak dan ambruk serta pohon tumbang di beberap titik.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara bersama TNI/Polri serta masyarakat setempat gerak cepat bersama dalam membersihkan puing-puing bekas longsor agar akses jalan dapat segera pulih serta memberikan bantuan untuk para korban terdampak.
Melihat dampak bencana yang begitu besar, Bupati Joune menghimbau masyarakat untuk menjaga lingkungan.
“Mari kita jaga kebersihan lingkungan kita. Jangan buang sampah sembarang, dan rutin bekerja bakti secara kelompok baik di tingkat jaga, desa atau kelurahan,” tutup Joune Ganda.
(Finda Muhtar)