Amurang – Limbah Kapal Karadeniz Zeynep Sultan mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah Kabupaten Minahasa Selatan. Pasalnya sampai saat ini kapal pengangkut limbah yang selama ini mengangkut limbah Karadeniz masih belum memiliki izin.
Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu, SE yang diwakili Asisten Dua Joutje Tuerah kepada beritamanado.com mengatakan sangat menyayangkan sikap PLN yang tidak proaktif soal perijinan kapal pengangkut limbah ini.
“Pemkab Minsel pada prinsipnya tetap proaktif, hanya soal izin yang ada harus didukung oleh aturan. Baik izin sementara ataupun izin permanen. Namun sangat disayangkan, PLN yang notabene punya gawean tidak hadir dalam pertemuan ini. Semestinya PLN yang harus mengusahakan izinnya,” jelas Tuerah , Selasa (19/4/2016) di Hotel Sutan Raja usai kegiatan pertemuan bersama pihak Karadeniz dan Polda,Polres serta instansi terkait.
Kesempatan terpisah Charles Rompas Direktur PT. Bumi Lestari Sejahtera (Bless) yang bertanggung jawab mengangkut limbah dari Karadeniz mengaku kecewa dengan pihak PLN yang tidak hadir pada pertemuan tersebut.
Dia juga mengatakan hasil dari pertemuan tersebut mengharuskan pihaknya untuk segera mengantongi izin.
“Kami akan menunggu izin rekomendasi sementara dari Gubernur Sulut . Namun proses pengangkutan limbah dari Karadeniz sudah dilakukan sebab kondisi saat ini sudah emergency, dan itu sudah ada perintah dari Kapolda,” papar Rompas pada beritamanado.com. (Isak Mamoto)
Amurang – Limbah Kapal Karadeniz Zeynep Sultan mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah Kabupaten Minahasa Selatan. Pasalnya sampai saat ini kapal pengangkut limbah yang selama ini mengangkut limbah Karadeniz masih belum memiliki izin.
Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu, SE yang diwakili Asisten Dua Joutje Tuerah kepada beritamanado.com mengatakan sangat menyayangkan sikap PLN yang tidak proaktif soal perijinan kapal pengangkut limbah ini.
“Pemkab Minsel pada prinsipnya tetap proaktif, hanya soal izin yang ada harus didukung oleh aturan. Baik izin sementara ataupun izin permanen. Namun sangat disayangkan, PLN yang notabene punya gawean tidak hadir dalam pertemuan ini. Semestinya PLN yang harus mengusahakan izinnya,” jelas Tuerah , Selasa (19/4/2016) di Hotel Sutan Raja usai kegiatan pertemuan bersama pihak Karadeniz dan Polda,Polres serta instansi terkait.
Kesempatan terpisah Charles Rompas Direktur PT. Bumi Lestari Sejahtera (Bless) yang bertanggung jawab mengangkut limbah dari Karadeniz mengaku kecewa dengan pihak PLN yang tidak hadir pada pertemuan tersebut.
Dia juga mengatakan hasil dari pertemuan tersebut mengharuskan pihaknya untuk segera mengantongi izin.
“Kami akan menunggu izin rekomendasi sementara dari Gubernur Sulut . Namun proses pengangkutan limbah dari Karadeniz sudah dilakukan sebab kondisi saat ini sudah emergency, dan itu sudah ada perintah dari Kapolda,” papar Rompas pada beritamanado.com. (Isak Mamoto)