DANAU TONDANO kembali menebar pesona kecantikannya ke mata dunia!
Ya, sebanyak 70 an atlet wakeboard dan wakesurfs dari berbagai negara di benua Asia akan tumplak (bergerombol,red) di Danau Tondano, mulai 24-26 November 2023.
Mengusung tema, “Lake Tondano for Everyone“, harus diakui, hajatan bagi pencinta olahraga air ini ikut menarik perhatian hingga Kementerian Pariwisata dan Ekraf RI.
Tak kurang dari Menteri Pariwisata Sandiaga Salahudin Uno kaget dan mengacungkan jempol ke Ketua Umum Panitia Wakefest Rio Dondokambey yang bisa melaksanakan acara yang heboh ini?
Tapi apa sebenarnya Wakefest Series itu? Jenis olahraga air kayak apa? Jenis lombanya, apa saja?
Sejauh mana gengsi dan impact bagi pariwisata Indonesia, khususnya Sulut?
Mengutip pernyataan Mas Menteri, sapaan akrab Sandiaga Salahuddin Uno, di Jakarta kala mendampingi Ketua Umum Panitia Wakefest Minahasa Series Rio Dondokambey dalam jumpa pers beberapa pekan lalu.
“Ajang ini merupakan kejuaraan series ASIA 2023 dari International Wakesurf and Wakeboard Federation,” ujar Mas Menteri saat itu.
Sejumlah 13 anggota IWWF dari berbagai negara Asia akan memeriahkan ajang ini.
Menparekraf Sandiaga optimistis acara akan berjalan lancar dan memberikan dampak yang luas terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif tanah air, khususnya melalui penyelenggaraan event.
Kompetisi ini akan diikuti oleh 7 negara, yaitu China, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Singapura, Taiwan, dan Thailand.
Wakeboard dan wakesurfs jadi dua cabang olahraga air yang akan diperlombakan dalam ajang ini.
Wakeboard adalah kombinasi dari waterskiing, snowboarding, dan surfing.
Sedangkan wakesurf adalah olahraga air di mana rider menaiki selancar dan akan berpegangan pada sebuah tali penarik yang dikaitkan pada perahu.
Pada cabang wakeboard terdapat kategori Junior Boys and Girls Under 14, Novice Men and Women, Intermediate Men and Women, Advance Men and Women, Masters Men and Women, serta Open Men and Women.
Lalu untuk cabang wakesurfs, terdapat kategori Junior Boys and Girls Under 14, Novice Men and Women, Intermediate Men and Women, serta Open Men dan Women.
Apa kaitan dengan tourism atau pariwisata? Apa dampaknya bagi Sulut?
Yah pasti, Minahasa Wakefest 2023 dapat menjadi ajang promosi sport tourism, salah satu wisata minat khusus yang menjadi fokus Kemenparekraf.
Sebagaimana dikatakan Menteri Sandiaga Uno, “Kami melihat sports tourism sebagai fase baru pariwisata pasca COVID-19. Wisata jenis ini tumbuh sangat signifikan dengan total 20-30 persen dari seluruh traveller yang datang ke Indonesia adalah wisatawan minat khusus yang subsektornya adalah sports tourism.”
Apa yang dikatakan Menteri ganteng ini tepat, sebab sudah jadi fakta di dunia pariwisata dunia, masa depan dari pariwisata minat khusus ini secara berkelanjutan ada di sports tourism.
Apalagi, untuk mendatangkan even sekelas Wakefest ke Minahasa tidaklah mudah.
Butuh perjuangan tersendiri untuk meyakinkan asosiasi IWWF sebagai induk organisasi olahraga air satu ini.
Ini terwujud karena kerja keras Ketua Umum Rio Dondokambey.
Rio dibantu atlet International wakeboard asal Sulut Ira Virginia Tulong.
Jaringannya membuat tekad Rio agar menjadikan danau Tondano sebagai pusat pelaksana, terwujud.
Apalagi Pemprov Sulut mendukung penuh bersama Pemkab Minahasa dalam sinergi dengan Badan Promosi Pariwisata BPPD Sulut dan BPPD Minahasa.
Gubernur Olly Dondokambey bersama Wagub Steven Kandouw memiliki komitmen tiada henti, yaitu akan terus membangun Sulut untuk kesejahteraan masyarakat melalui pariwisata.
Terlebih di era endemi, saat turis mancanegara mulai bepergian lintas negara kembali, maka event adalah strategi jitu sebagai trigger memikat turis datang. Nah, sport tourism adalah salah satu kuncinya.
Dalam konteks ini, Wakefest Series Asia diyakini tak hanya akan sebagai penguatan branding sulut sebagai destinasi wisata olahraga dunia.
Namun lebih dari itu, domino effect akan terjadi melalui diberdayakan potensi ekonomi kerakyatan seperti terjualnya produk ekraf UMKM, restoran hingga hotel dan lainnya.
“Setiap pelaksanaan even, tolok ukurnya jelas. Ada output yaitu target crowded pengunjung, peserta hingga outcome nya yaitu spending moneynya berapa. Dan itu semua harus sustain. Berkelanjutan,” tegas Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw.
Sejak beberapa hari terakhir, atlit Singapore, Jepang, Korea, China Taipei dan beberapa negara Asia lainnya telah tiba di Tanah Toar Lumimuut. Mereka siap beraksi.
Dan selama lomba serta stay di Yama Resort Tondano, kita yakin, kehadiran mereka akan berwisata. Bahkan extend. Spending money.
Lebih istimewa lagi, hopefully, mereka akan menjadi Magnet bagi mata dunia untuk terus dan terus melihat Sulut sebagai tujuan wisata dunia menarik, sehat, dan mempesona, khususnya di Danau Tondano sebagai destinasi wisata cantik tiada duanya.
Mari sukseskan Wake Fest Minahasa series Asia 2023 di Danau Tondano.
Catatan M Dino Gobel.
(***)