Tombatu – Pelayanan pihak Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) yang saat ini dikelolah Pemkab Minsel, dikeluhkan masyarakat Kecamatan Tombatu, Minahasa Tenggara. Dimana meski telah didukung dengan ketersediaan fasilitas yang menelan anggaran miliaran rupiah, namun tidak memberikan kontribusi positif dalam pelayanan air bersih kepada pelanggan di Tombatu. Buktinya sampai air yang dihasilkan sangat kotor dan tak layak untuk dikomsumsi.
Mewakili masyarakat Tombatu, anggota DPRD Mitra yang juga merupakan ketua Komisi A, Ani Boseke secara tegas meminta pihak PDAM untuk memperhatikan pelayanan air bersih bagi masyarakat, khususnya yang ada di Tombatu. “Bayangkan saja, untuk dipakai mandi dan mencuci pakaian saja tidak layak, apalagi dikomsumsi. Perlu diketahui, sampai saat ini masyarakat Tombatu belum menikmati air bersih dari pihak PDAM, yang ada malah kekhawatiran mengkomsumsi air yang ada dikarenakan sangat kotor dan rawan akan penyakit,” ungkap Boseke.
Ia pun menyesalkan akan pelayanan yang dilakukan PDAM selama ini, apalagi diungkapkannya tak sedikit anggaran yang diberikan pemerintah untuk menyediakan fasilitas pelayanan air bersih di wilayah Tombatu. Kenyataannya, meski dibangun dengan biaya miliaran, namun pihak PDAM tidak melakukan perawatan secara berkala fasilitas yang ada. Sehingga pada ujung-ujungnya, air yang dihasilkan sangat kotor dan tak dapat dikomsumsi masyarakat.
Akibat kondisi ini, masyarakat Tombatu pun akhirnya harus kembali menggunakan air sumur untuk keperluan sehari-hari, baik untuk memasak,mencuci pakaian bahkan untuk diminum. Padahal, airnya juga tak jauh beda dengan yang dihasilkan PDAM. “Secara tegas kami minta agar PDAM tidak sekedar mengambil keuntungan dari pelanggan, sebaliknya harus memberikan kontribusi dalam pelayanan air yang benar-benar bersih dan layak dikomsumsi,” pungkas Boseke.(dul)
Tombatu – Pelayanan pihak Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) yang saat ini dikelolah Pemkab Minsel, dikeluhkan masyarakat Kecamatan Tombatu, Minahasa Tenggara. Dimana meski telah didukung dengan ketersediaan fasilitas yang menelan anggaran miliaran rupiah, namun tidak memberikan kontribusi positif dalam pelayanan air bersih kepada pelanggan di Tombatu. Buktinya sampai air yang dihasilkan sangat kotor dan tak layak untuk dikomsumsi.
Mewakili masyarakat Tombatu, anggota DPRD Mitra yang juga merupakan ketua Komisi A, Ani Boseke secara tegas meminta pihak PDAM untuk memperhatikan pelayanan air bersih bagi masyarakat, khususnya yang ada di Tombatu. “Bayangkan saja, untuk dipakai mandi dan mencuci pakaian saja tidak layak, apalagi dikomsumsi. Perlu diketahui, sampai saat ini masyarakat Tombatu belum menikmati air bersih dari pihak PDAM, yang ada malah kekhawatiran mengkomsumsi air yang ada dikarenakan sangat kotor dan rawan akan penyakit,” ungkap Boseke.
Ia pun menyesalkan akan pelayanan yang dilakukan PDAM selama ini, apalagi diungkapkannya tak sedikit anggaran yang diberikan pemerintah untuk menyediakan fasilitas pelayanan air bersih di wilayah Tombatu. Kenyataannya, meski dibangun dengan biaya miliaran, namun pihak PDAM tidak melakukan perawatan secara berkala fasilitas yang ada. Sehingga pada ujung-ujungnya, air yang dihasilkan sangat kotor dan tak dapat dikomsumsi masyarakat.
Akibat kondisi ini, masyarakat Tombatu pun akhirnya harus kembali menggunakan air sumur untuk keperluan sehari-hari, baik untuk memasak,mencuci pakaian bahkan untuk diminum. Padahal, airnya juga tak jauh beda dengan yang dihasilkan PDAM. “Secara tegas kami minta agar PDAM tidak sekedar mengambil keuntungan dari pelanggan, sebaliknya harus memberikan kontribusi dalam pelayanan air yang benar-benar bersih dan layak dikomsumsi,” pungkas Boseke.(dul)