Bitung – Kerukunan umat beragama di Kota Bitung terus berusaha diusik oleh sejumlah oknum tak bertanggungjawab. Tak terhitung upaya untuk mencoba mengadu domba dengan menyebarkan informasi yang berbau Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) via SMS atau BBM.
Bahkan kali ini, kerukunan umat beragama di kota pelabuhan ini coba diusik lewat dunia maya lewat salah satu situs yang menyatakan Kota Bitung adalah pusat Kristenisasi se-Asia. Dimana dalam tulisan tersebut menyebutkan jika di Kota Bitung telah terjadi praktek pemaksaan memeluk agama dari agama mayoritas terhadap minoritas.
Tak hanya itu, tulisan tersebut juga menyatakan jika di Kota Bitung kerap kali terjadi pembongkaran rumah ibadah kaum minoritas. Bahkan akivitas beribadah kaum minoritas kerap kali mendapat tantangan serta sangat sulit mendirikan rumah ibadah.
Selain itu, tulisan yang dipublish pada Jum’at, 16 Desember 201 itu nama Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bitung, H Sjamsudin Sururama ikut disebut-sebut. Dan tulisan ini telaah meyebar di jejaring sosial dengan jumlah 298 orang menyatakan menyukai tulisan tersebut.
Situs bernuansa SARA tentang Kota Bitung sudah lama ada. Tapi anehnya Pemkot atau instansi terkait belum ada upaya untuk melakukan pemblokiran, padahal situs tersebut sangat bertetangan dengan kenyataan kerukunan umat beraama di Kota Bitung – Ilke Lumempouw, salah satu warga Girian Atas, Kamis (24/10).
Menurutnya, Pemkot harusnya lebih cepat mengambil tindakan dengan situs-situs yang bernuansa SARA. Mengingat situs tersebut bisa saja dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab sebagai alat provokasi.
“Mungkin kita yang tinggal di Kota Bitung tidak terusik tapi bagaimana dengan orang lain yang ada di luar Kota Bitung yang tidak mengetahui persis kondisi sebenarnya pasti akan langsung termakan dengan informasi situs tersebut,” katanya.
Ia berharap dalam waktu dekat Pemkot segera menambil tindakan dan menutup situs tersebut serta mencari tahu siapa yang bertanggungjawab. Karena apa yang disampaikan benar-benar menciderai kerukunan umat beragama di Kota Biung.(abinenobm)