MANADO – Keluhan masyarakat terkait dengan pelayanan taxi di bandar udara internasional Samratulangi belakangan ini terus terkuak di hadapan publik.
Hal inipun memicu reaksi dari personil Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut, semisal Rasky Mokodompit, yang pada pemberitaan sebelumnya mengatakan bahwa DPRD Sulut akan merespon sekaligus akan menindaklanjuti keluhan warga.
Namun berbeda dengan reaksi personil dewan tersebut, pengamat sosial kemasyarakatan Sulawesi Utara Taufik Tumbelaka, melihat bahwa anggota deprov terlalu banyak mengumbar janji terkait dengan keluhan-keluhan masyarakat.
“Sampai sejauh ini ketika ada aspirasi murni dari masyarakat hanya ditanggapi dengan janji-janji manis dari pihak perwakilan rakyat yang ada,” kritik Taufik.
Seharusnya, masih Tumbelaka, “para personil anggota dewan langsung action. Karena tugas mereka bukan hanya menjaring aspirasi, tapi juga menindaklanjuti aspirasi tersebut sampai terselesaikan,” tambah Tumbelaka.
Ditambahkannya juga bahwa terkait dengan keluhan untuk perusahaan penyedia jasa transportasi ini bukan hanya sekali saja. “Keluhan tersebut sudah sejak lama. Maka wakil rakyat kita seharusnya memanggil beberapa perusahaan taxi bersamaan dengan instansi terkait guna dilakukan pembinaan. Sebab menyangkut pelayanan di bandara merupakan cerminan awal keadaan Manado khusunya, dan Sulut umumnya,” tutup mantan aktifis UGM ini. (gn)
MANADO – Keluhan masyarakat terkait dengan pelayanan taxi di bandar udara internasional Samratulangi belakangan ini terus terkuak di hadapan publik.
Hal inipun memicu reaksi dari personil Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut, semisal Rasky Mokodompit, yang pada pemberitaan sebelumnya mengatakan bahwa DPRD Sulut akan merespon sekaligus akan menindaklanjuti keluhan warga.
Namun berbeda dengan reaksi personil dewan tersebut, pengamat sosial kemasyarakatan Sulawesi Utara Taufik Tumbelaka, melihat bahwa anggota deprov terlalu banyak mengumbar janji terkait dengan keluhan-keluhan masyarakat.
“Sampai sejauh ini ketika ada aspirasi murni dari masyarakat hanya ditanggapi dengan janji-janji manis dari pihak perwakilan rakyat yang ada,” kritik Taufik.
Seharusnya, masih Tumbelaka, “para personil anggota dewan langsung action. Karena tugas mereka bukan hanya menjaring aspirasi, tapi juga menindaklanjuti aspirasi tersebut sampai terselesaikan,” tambah Tumbelaka.
Ditambahkannya juga bahwa terkait dengan keluhan untuk perusahaan penyedia jasa transportasi ini bukan hanya sekali saja. “Keluhan tersebut sudah sejak lama. Maka wakil rakyat kita seharusnya memanggil beberapa perusahaan taxi bersamaan dengan instansi terkait guna dilakukan pembinaan. Sebab menyangkut pelayanan di bandara merupakan cerminan awal keadaan Manado khusunya, dan Sulut umumnya,” tutup mantan aktifis UGM ini. (gn)