Manado, BeritaManado.com – Masih hangat ingatan publik akan kasus Mario Dandy, kini kembali terdengar kasus penganiayaan yang baru dan juga diduga dilakukan anak pejabat bernama Gregorius Ronald Tannur.
Gregorius Ronald Tannur dikabarkan adalah anak Edward Tannur, anggota DPR RI asal Nusa Tenggara Timur.
Adapun melansir Suara.com jaringan BeritaManado.com, pria yang akrab disapa Ronald ini diduga telah melakukan penganiayaan terhadap pacarnya sendiri, Dini Sera Afrianti (29) hingga tewas di tempat.
Jika dibandingkan dengan Mario Dandy, aksi Ronald banyak sekali kesamaan lantaran keduanya tak memberi ampun terhadap korban yang malang.
Lantas, seberapa mirip kasus Ronald Tannur dengan kasus Mario Dandy?
Rekam Kejadian dan Tertawa saat Beraksi
Ronald dalam aksi sadisnya ternyata turut merekam penganiayaan yang ia lakukan pada Rabu (4/10/2023) di Blackhole KTV Surabaya.
Dirinya pun tampak tertawa lepas saat melihat pacarnya kesakitan usai menerima penganiayaan bertubi-tubi.
Fenomena kejam ini juga nampak dalam kasus Mario Dandy.
Pasalnya, rekan Mario Dandy bernama Shane Lukas merekam seluruh kejadian penganiayaan terhadap David Ozora.
Di situ, Mario tampak gembira saat menendang tubuh David hingga terkapar lemas.
Bahkan, dirinya sampai menirukan selebrasi atlet sepakbola asal Portugal, Cristiano Ronaldo, saat menendang kepala David.
Di sisi lain, kerabat Dini bernama Dimas, Kamis (5/10/2023) dalam keterangannya kepada wartawan juga mengungkap bahwa Ronald merekam aksinya.
Tak hanya tertawa lepas saat mengetahui Dini kesakitan tak berdaya, Ronald juga enggan melapor dan membantu Dini usai terkapar lemas.
Bahkan Ronald berbohong kepada petugas keamanan di lokasi bahwa Dini yang terkapar lemas tersebut tiba-tiba tertidur pulas.
Aniaya Korban hingga Sekarat
Dalam pernyataan Dimas, Ronald tak memberikan rasa ampun sama sekali kepada Dini.
Aksi Ronald yang melindas Dini dengan ban mobil, meski tahu Dini telah tak berdaya pun menjadi cerminannya.
Hal tersebut juga tak jauh berbeda kala Mario Dandy menghajar David Ozora.
Mario juga tak memberikan rasa ampun dan tak berhenti walau David dalam keadaan tak lagi kuat menahan sakit.
Serangannya baru dihentikan kala Shane Lukas khawatir dengan kondisi David Ozora.
Tapi bukannya sadar, dengan entengnya Mario sesumbar bahwa dirinya tak takut jika David Ozora mati di tangannya.
“Nggak takut gue anak orang mati! Lapor, lapor aja,” ungkap jaksa membacakan dakwaan Mario Dandy di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023).
Nasib David Ozora vs Dini
Nasib kedua korban berbeda, di mana nyawa David Ozora masih bisa diselamatkan, sedangkan Dini tewas di tangan Ronald.
Walau demikian, keadaan David Ozora kini masih mengalami berbagai kondisi medis akibat aksi penganiyaan Mario Dandy.
Seperti yang diungkap Dokter Tatang selaku pihak yang merawat David di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (20/7/2023), pasiennya mengalami cedera otak berat akibat pemukulan yang dilakukan Mario.
“Penyebabnya itu segala jenis hantaman trauma, mau pukulan, mau kecelakaan, yang menyebabkan pasien itu kesadarannya turun drastis,” ujar Tatang menjawab.
(jenlywenur)