Manado – Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Manado, Theresia Pingkan Nuah menilai pembangunan kembali pasar Pinasungkulan tidak sesuai juknis. Dimana kios-kios yang dibangun mestinya memiliki dua pintu, baik belakang maupun depan.
Pembangunan revitalisasi pasar dengan anggaran 24 M diharapkan masyarakat maupun pedagang bisa lebih sejahtera.
Menurut Pingkan Nuah, berdasarkan hasil kunjungan di Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya pekan lalu, mereka selalu melibatkan 60% pedagang sebelum membangun.
“Berbeda dengan PD Pasar Manado, 1% saja daripada pedagang tidak dilibatkan padahal mereka termasuk ujung tombak PAD,” kata Pingkan Nuah saat menyampaikan aspirasi pedagang kepada Wali Kota Manado Vicky Lumentut, saat Paripurna kemarin.
Srikandi PDI-P ini juga berharap pengelolaan agar dikelola sebaik-baiknya, mengingat PD Pasar penuh dengan masalah sehingga hampir selalu pedagang menggelar demo.
“Kalau dirut tidak bisa ya segera mundur saja atau diganti, supaya pedagang maju. Karena sampai saat ini tidak ada kontribusi baik PAD maupun pembagian dividen kepada user dan gaji tidak lancar, bahkan pengeluaran lebih besar daripada pemasukan, seperti gaji dirut 60 Juta sementara para pedagang semakin miskin,” tegas Pingkan Nuah.
(Anes Tumengkol)
Manado – Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Manado, Theresia Pingkan Nuah menilai pembangunan kembali pasar Pinasungkulan tidak sesuai juknis. Dimana kios-kios yang dibangun mestinya memiliki dua pintu, baik belakang maupun depan.
Pembangunan revitalisasi pasar dengan anggaran 24 M diharapkan masyarakat maupun pedagang bisa lebih sejahtera.
Menurut Pingkan Nuah, berdasarkan hasil kunjungan di Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya pekan lalu, mereka selalu melibatkan 60% pedagang sebelum membangun.
“Berbeda dengan PD Pasar Manado, 1% saja daripada pedagang tidak dilibatkan padahal mereka termasuk ujung tombak PAD,” kata Pingkan Nuah saat menyampaikan aspirasi pedagang kepada Wali Kota Manado Vicky Lumentut, saat Paripurna kemarin.
Srikandi PDI-P ini juga berharap pengelolaan agar dikelola sebaik-baiknya, mengingat PD Pasar penuh dengan masalah sehingga hampir selalu pedagang menggelar demo.
“Kalau dirut tidak bisa ya segera mundur saja atau diganti, supaya pedagang maju. Karena sampai saat ini tidak ada kontribusi baik PAD maupun pembagian dividen kepada user dan gaji tidak lancar, bahkan pengeluaran lebih besar daripada pemasukan, seperti gaji dirut 60 Juta sementara para pedagang semakin miskin,” tegas Pingkan Nuah.
(Anes Tumengkol)