Tahuna- Pasca hari ke-3 bencana banjir bandang dan tanah longsor, Kamis (23/6/2016), Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut berkunjung ke Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Kunjungan tersebut selain hendak melihat dari dekat keberadaan lokasi bencana, juga turut membawa bantuan Presiden Joko Widodo, baik dalam bentuk uang dan bahan makanan serta keperluan tidur maupun keperluan lainnya di tempat pengungsian.
Sebelumnya tim diterima Bupati Drs. H.R. Makagansa Msi dan Wabub Jabes Gaghana SE,ME, sekaligus bertatap muka dengan jajaran Pemkab Sangihe di Pendopo Rumah Jabatan Bupati, selanjutkan melakukan tinjauan lokasi bencana di Kelurahan Sawang Bendar Tahuna serta di Kelurahan Kolongan Beha dan Kolongan Akengbawi.
Sebelum bertolak menuju lokasi, Tim BNPB yang diwakili Direktur Tanggap Darurat,Junjungan Tambunan menyerahkan bantuan Presiden Jokowi berupa uang Rp.350 juta melalui Bupati Makagansa serta penyerahan bantuan kebutuhan korban maupun warga dalam pengungsian secara simbolis dari BNPB dan BPBD Sulut kepada Wabub Jabes Gaghana dan Kepala BPBD Sangihe, Ir.Rence Tamboto.
“ Bantuan ini khusus dari Presiden Jokowi, untuk membantu penanganan Bencana yang terjadi sekarang ini,” kata Tambunan.
Sementara saat melakukan kunjungan ke lokasi bencana,Tim BNPP, BPBD Sulut yang didampingi Bupati Makagansa, Wabub Gaghana,Dandim Letkol Kavileri Sumantri Harsono serta Ketua PMI Sangihe, Dr. Wisje Makagansa-Rompis MSi, juga menyempatkan diri singgah dibeberapa lokasi pengungsian sekaligus membagi-bagikan bantuan bahan makanan dan peralatan tempat tidur.
Tim juga rela berjalan kaki kurang lebih 3 kilometer menyusuri pantai menuju lokasi bencana di Kelurahan Kolongan Akengbawi yang tergolong parah dengan jumlah rumah rusak berat sebanyak 60 dan 432 KK atau 1456 orang harus tinggal dalam pengungsian.
”Melihat kondisi di lapangan sangat memprihatinkan, BNPB sendiri membawa bantuan untuk keperluan 20 hari kedepan dan tinggal dilaporkan lagi keperluan apa yang akan dibutuhkan dalam penanganan pasca bencana ini, dan perlu banyak pihak jika ingin memulihkan kondisi bencana, termasuk peran propinsi dan campur tangan pusat,” ungkap Ketua Tim BNPB, Junjungan Tambunan disela-sela tinjauan lokasi bencana di Kolongan Akengbawi Tahuna Barat. (gunfanus)
Tahuna- Pasca hari ke-3 bencana banjir bandang dan tanah longsor, Kamis (23/6/2016), Tim Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut berkunjung ke Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Kunjungan tersebut selain hendak melihat dari dekat keberadaan lokasi bencana, juga turut membawa bantuan Presiden Joko Widodo, baik dalam bentuk uang dan bahan makanan serta keperluan tidur maupun keperluan lainnya di tempat pengungsian.
Sebelumnya tim diterima Bupati Drs. H.R. Makagansa Msi dan Wabub Jabes Gaghana SE,ME, sekaligus bertatap muka dengan jajaran Pemkab Sangihe di Pendopo Rumah Jabatan Bupati, selanjutkan melakukan tinjauan lokasi bencana di Kelurahan Sawang Bendar Tahuna serta di Kelurahan Kolongan Beha dan Kolongan Akengbawi.
Sebelum bertolak menuju lokasi, Tim BNPB yang diwakili Direktur Tanggap Darurat,Junjungan Tambunan menyerahkan bantuan Presiden Jokowi berupa uang Rp.350 juta melalui Bupati Makagansa serta penyerahan bantuan kebutuhan korban maupun warga dalam pengungsian secara simbolis dari BNPB dan BPBD Sulut kepada Wabub Jabes Gaghana dan Kepala BPBD Sangihe, Ir.Rence Tamboto.
“ Bantuan ini khusus dari Presiden Jokowi, untuk membantu penanganan Bencana yang terjadi sekarang ini,” kata Tambunan.
Sementara saat melakukan kunjungan ke lokasi bencana,Tim BNPP, BPBD Sulut yang didampingi Bupati Makagansa, Wabub Gaghana,Dandim Letkol Kavileri Sumantri Harsono serta Ketua PMI Sangihe, Dr. Wisje Makagansa-Rompis MSi, juga menyempatkan diri singgah dibeberapa lokasi pengungsian sekaligus membagi-bagikan bantuan bahan makanan dan peralatan tempat tidur.
Tim juga rela berjalan kaki kurang lebih 3 kilometer menyusuri pantai menuju lokasi bencana di Kelurahan Kolongan Akengbawi yang tergolong parah dengan jumlah rumah rusak berat sebanyak 60 dan 432 KK atau 1456 orang harus tinggal dalam pengungsian.
”Melihat kondisi di lapangan sangat memprihatinkan, BNPB sendiri membawa bantuan untuk keperluan 20 hari kedepan dan tinggal dilaporkan lagi keperluan apa yang akan dibutuhkan dalam penanganan pasca bencana ini, dan perlu banyak pihak jika ingin memulihkan kondisi bencana, termasuk peran propinsi dan campur tangan pusat,” ungkap Ketua Tim BNPB, Junjungan Tambunan disela-sela tinjauan lokasi bencana di Kolongan Akengbawi Tahuna Barat. (gunfanus)