Manado – Tepat hari ini Sabtu (24/10/2015), pukul 12.10 Wita siang tadi, pesawat bom air AT 802 bantuan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, akhirnya tiba di Pangkalan TNI AU Sam Ratulangi, Manado.
Pesawat mini dengan kapasitas 1 seat dan daya tampung 3000 liter air tersebut dikemudikan Pilot Pieter Jones dan nantinya akan melakukan pengeboman air di lokasi kebakaran hutan Gunung Klabat Minut dan Hutan Konservasi Tangkoko Bitung.
Menurut Pjb Gubernur Sulut Soni Sumarsono, pesawat tersebut akan standby di Sulut hingga masalah kebakaran hutan dan lahan selesai ditanggunglangi.
“Pesawat ini untuk membantu pemadaman api di wilayah Indonesia Timur. Target lima hari kedepan, seluruh kebakaran hutan dan lahan di Sulut bisa teratasi. Namun kami prioritas gunung Klabat dan Tangkoko mengingat kabut asap di dua lokasi ini bisa mengganggu penerbangan. Jika dalam lima hari kedepan belum juga tuntas, maka waktu pemadaman akan diperpanjang,” jelas Sumarsono.
Diketahui siang ini, pilot akan melakukan survey lokasi kebakaran untuk melihat titik-titik api yang menjadi target pengeboman.
Pemkab Minut sendiri melalui Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Tineke Rarung mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 6000 air di Pangkalan TNI AU Sam Ratulangi Manado.
“Pesawat ini akan beberapa kali melakukan pengeboman, sehingga di pangkalan udara harus siap dengan air,” ujar Rarung.
Selain Pjb Gubernur, tampak Danlanud Sri, Kepala Dinas Kehutanan Sulut, pihak angkasa pura, pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika(BMKG), serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut juga ikut memantau persiapan jelang pengeboman api sore hari ini.(Finda Muhtar)
Manado – Tepat hari ini Sabtu (24/10/2015), pukul 12.10 Wita siang tadi, pesawat bom air AT 802 bantuan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, akhirnya tiba di Pangkalan TNI AU Sam Ratulangi, Manado.
Pesawat mini dengan kapasitas 1 seat dan daya tampung 3000 liter air tersebut dikemudikan Pilot Pieter Jones dan nantinya akan melakukan pengeboman air di lokasi kebakaran hutan Gunung Klabat Minut dan Hutan Konservasi Tangkoko Bitung.
Menurut Pjb Gubernur Sulut Soni Sumarsono, pesawat tersebut akan standby di Sulut hingga masalah kebakaran hutan dan lahan selesai ditanggunglangi.
“Pesawat ini untuk membantu pemadaman api di wilayah Indonesia Timur. Target lima hari kedepan, seluruh kebakaran hutan dan lahan di Sulut bisa teratasi. Namun kami prioritas gunung Klabat dan Tangkoko mengingat kabut asap di dua lokasi ini bisa mengganggu penerbangan. Jika dalam lima hari kedepan belum juga tuntas, maka waktu pemadaman akan diperpanjang,” jelas Sumarsono.
Diketahui siang ini, pilot akan melakukan survey lokasi kebakaran untuk melihat titik-titik api yang menjadi target pengeboman.
Pemkab Minut sendiri melalui Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Tineke Rarung mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 6000 air di Pangkalan TNI AU Sam Ratulangi Manado.
“Pesawat ini akan beberapa kali melakukan pengeboman, sehingga di pangkalan udara harus siap dengan air,” ujar Rarung.
Selain Pjb Gubernur, tampak Danlanud Sri, Kepala Dinas Kehutanan Sulut, pihak angkasa pura, pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika(BMKG), serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut juga ikut memantau persiapan jelang pengeboman api sore hari ini.(Finda Muhtar)