Tagulandang-Hidup di bawah tekanan, dalam alam kemerdekaan saat ini, memang bukan sesuatu yang menyenangkan. Situasi tersebut ditengara memicu kenekadan sejumlah birokrat dan guru di Pulau Tagulandang untuk menunjukkan sikap dan pilihan terhadap salah satu pasangan kandidat.
“Beberapa birokrat dan guru sudah berani terang-terangan berada di Posko Salera (Salindeho-Kuera), katanya ingin menunjukkan sikap dan pilihan mereka,” kata Sumarlin Manoho, Ketua Tim Pemenangan Salera wilayah Tagulandang, Ades Mananeke sekretaris dan Mochtar, anggota tim, Senin (6/5) malam.
Para guru dan PNS, menurut Ades, sering di-pressure pimpinan mereka untuk membela salah satu kandidat. Kalau melawan, maka hukumannya mereka dimutasikan ke Pulau Biaro. Semacam pembuangan terhadap aksi pembangkangan.
“Tapi kini mereka tidak takut lagi, ada yang mengaku bosan terus menerus diintimidasi dan mengambil sikap untuk melawan arahan pimpinan,” ujar Ades, dibenarkan Mochtar.
Sumarlin memperkirakan, aksi para PNS dan guru di Tagulandang akan terus menjalar, mengingat salah satu misi yang ditawarkan pasangan kandidat mereka, Drs Winsulangi Salindeho dan Piet Hein Kuera adalah membersihkan birokrasi dari upaya dan kepentingan politis.(*/alf)