SAAT itu sinar matahari sudah hampir tenggelam, empat anggota Satreskrim Polres Minut bersama tersangka pengumpul togel, sudah merencanakan menjebak bandar togel yang diketahui berdomisili di Paal 2, Manado.
Skenario untuk memberikan hasil kumpulan uang togel kepada bandar direncanakan bertemu di satu lokasi, yaitu di bawah pohon Mangga, di Tubir, Paal 2.
Pesan singkat atau SMS dan beberapa kali telepon, akhirnya membuahkan hasil. Seorang laki-laki ditemani seorang perempuan sudah berada di bawah pohon Mangga itu.
Polisi pun terus berupaya mendekati lokasi itu, dengan meyakinkan tersangka pengumpul togel, bahwa dua orang yang berada di bawah pohon itu adalah bandarnya.
Strategi ini rupanya akan berhasil, dan Polres Minut pun bisa menangkap bandar togel.
Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Ketika sejumlah polisi mendekati ke arah dua orang itu, tiba-tiba saja handphone langsung dibanting dan hancur berkeping-keping.
Wanita yang satunya juga sudah langsung berteriak, membuat perhatian sejumlah warga sekitar terarah ke lokasi itu.
Tersangka pengumpul togel itu pun mengelak, kalau kedua orang itu adalah bandarnya.
“Kami kehilangan bukti saat itu, ditambah tersangka yang kami amankan, tak mau mengakui kalau dua orang itu sebagai bandarnya,” jelas AKP Ferry Manoppo selaku Kasat Reskrim Polres Minut pada beritamanado.com
Manoppo mengakui, walau pun sebagian besar keterangan mengarah ke dua orang itu, tapi bukti tak bisa ditemukan.
“Kedua orang itu, diketahui sebagai suami istri, pihak kami masih mencari bukti lain terkait kasus ini,” tandas Manoppo. (rbn)
SAAT itu sinar matahari sudah hampir tenggelam, empat anggota Satreskrim Polres Minut bersama tersangka pengumpul togel, sudah merencanakan menjebak bandar togel yang diketahui berdomisili di Paal 2, Manado.
Skenario untuk memberikan hasil kumpulan uang togel kepada bandar direncanakan bertemu di satu lokasi, yaitu di bawah pohon Mangga, di Tubir, Paal 2.
Pesan singkat atau SMS dan beberapa kali telepon, akhirnya membuahkan hasil. Seorang laki-laki ditemani seorang perempuan sudah berada di bawah pohon Mangga itu.
Polisi pun terus berupaya mendekati lokasi itu, dengan meyakinkan tersangka pengumpul togel, bahwa dua orang yang berada di bawah pohon itu adalah bandarnya.
Strategi ini rupanya akan berhasil, dan Polres Minut pun bisa menangkap bandar togel.
Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Ketika sejumlah polisi mendekati ke arah dua orang itu, tiba-tiba saja handphone langsung dibanting dan hancur berkeping-keping.
Wanita yang satunya juga sudah langsung berteriak, membuat perhatian sejumlah warga sekitar terarah ke lokasi itu.
Tersangka pengumpul togel itu pun mengelak, kalau kedua orang itu adalah bandarnya.
“Kami kehilangan bukti saat itu, ditambah tersangka yang kami amankan, tak mau mengakui kalau dua orang itu sebagai bandarnya,” jelas AKP Ferry Manoppo selaku Kasat Reskrim Polres Minut pada beritamanado.com
Manoppo mengakui, walau pun sebagian besar keterangan mengarah ke dua orang itu, tapi bukti tak bisa ditemukan.
“Kedua orang itu, diketahui sebagai suami istri, pihak kami masih mencari bukti lain terkait kasus ini,” tandas Manoppo. (rbn)