Sangihe, BeritaManado.com-Perhatian Pemerintah terhadap masyarakat pesisir pulau terluar dan perbatasan antar Negara mulai tersentuh, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe melalui Dinas Sosial (Dinsos) yang bekerja sama dengan Kementrian (Kemensos) akan menyalurkan bantuan bagi masyarakat miskin di dua Kecamatan, Kecamatan Nusa Tabukan (Nustab) dan Kecamatan Tatoareng.
Hal itu dikatakan Kepala Dinsos Sangihe Tadjudin Sainkadir kepada sejumlah wartawan, Rabu (12/9/2018).
Dia mengatakan, bahwa Kemensos telah melakukan kegiatan Diskusi Terpadu Pengelolaan usaha ekonomi produktif di pesisir pulau-pulau kecil dan perbatasan antar negara. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan penghasilan bagi keluarga miskin, yang akan memberikan bantuan kubus bagi masyarakat yang ada di dua Kecamatan, yaitu Kecamatan Nustab dan Kecamatan Tatoareng,
“Sedangkan untuk sasaran dari program ini ada beberapa Desa yang ada di dua Kecamatan tersebut, yang akan diberikan berupa bantuan stimulan usaha yang telah beberapa kali dilakukan verifikasi dan validasi baik oleh Dinsos Kabupaten, Provinsi dan terakhir Kementrian,” kata Sainkadir.
“Yang sumber dana dari APBD yang di khususkan bagi 400 KK di Kecamatan Nustab dan Tatoareng,” sambungnya.
Dijelaskanya, usaha yang akan disalurkan ini tergantung dari potensi yang ada ditiap wilayahnya masing-masing, kemungkinan usaha tersebut usaha produktif perikanan.
“Untuk usahanya itu sendiri tergantung dari potensi lokal yang ada, yang dominan di daerah pesisir palingan usaha produktif perikanan, dikarenakan salama ini setelah dilakukan verifikasi usaha produktif perikananlah yang sering ditemui,” jelas Sainkadir.
Dia menuturkan, usaha ini jikalau dilakukan secara sendiri-sendiri akan mengeluarkan biaya tinggi, untuk itu kami sarankan ini akan dilakukan secara berkelompok, nantinya sebanyak 40 kelompok yang terdiri dari 10 orang perkelompok.
“Ini dilakukan untuk membina dan mendidik para masyarakat miskin tersebut, supaya akan meningkatan usaha gotong royong,” tuturnya.
Untuk itu, jelas Sainkadir kembali, dengan akan terlaksanakan program ini, yang diharapkan akan menuntaskan angka kemiskinan.
“Tentunya dengan terlaksana program ini, kami berharap akan mengurangi angka kemiskinan bagi masyarakat, bukannya meningkatkan kemiskinan,” ungkapnya sambil menambahkan, bahawa program yang telah dilaksanakan ini ada beberapa dinas yang terkait seperti Bapelitbang yang mana memberikan data-data kemiskinan.
(Christian Abdul)
Sangihe, BeritaManado.com-Perhatian Pemerintah terhadap masyarakat pesisir pulau terluar dan perbatasan antar Negara mulai tersentuh, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe melalui Dinas Sosial (Dinsos) yang bekerja sama dengan Kementrian (Kemensos) akan menyalurkan bantuan bagi masyarakat miskin di dua Kecamatan, Kecamatan Nusa Tabukan (Nustab) dan Kecamatan Tatoareng.
Hal itu dikatakan Kepala Dinsos Sangihe Tadjudin Sainkadir kepada sejumlah wartawan, Rabu (12/9/2018).
Dia mengatakan, bahwa Kemensos telah melakukan kegiatan Diskusi Terpadu Pengelolaan usaha ekonomi produktif di pesisir pulau-pulau kecil dan perbatasan antar negara. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan penghasilan bagi keluarga miskin, yang akan memberikan bantuan kubus bagi masyarakat yang ada di dua Kecamatan, yaitu Kecamatan Nustab dan Kecamatan Tatoareng,
“Sedangkan untuk sasaran dari program ini ada beberapa Desa yang ada di dua Kecamatan tersebut, yang akan diberikan berupa bantuan stimulan usaha yang telah beberapa kali dilakukan verifikasi dan validasi baik oleh Dinsos Kabupaten, Provinsi dan terakhir Kementrian,” kata Sainkadir.
“Yang sumber dana dari APBD yang di khususkan bagi 400 KK di Kecamatan Nustab dan Tatoareng,” sambungnya.
Dijelaskanya, usaha yang akan disalurkan ini tergantung dari potensi yang ada ditiap wilayahnya masing-masing, kemungkinan usaha tersebut usaha produktif perikanan.
“Untuk usahanya itu sendiri tergantung dari potensi lokal yang ada, yang dominan di daerah pesisir palingan usaha produktif perikanan, dikarenakan salama ini setelah dilakukan verifikasi usaha produktif perikananlah yang sering ditemui,” jelas Sainkadir.
Dia menuturkan, usaha ini jikalau dilakukan secara sendiri-sendiri akan mengeluarkan biaya tinggi, untuk itu kami sarankan ini akan dilakukan secara berkelompok, nantinya sebanyak 40 kelompok yang terdiri dari 10 orang perkelompok.
“Ini dilakukan untuk membina dan mendidik para masyarakat miskin tersebut, supaya akan meningkatan usaha gotong royong,” tuturnya.
Untuk itu, jelas Sainkadir kembali, dengan akan terlaksanakan program ini, yang diharapkan akan menuntaskan angka kemiskinan.
“Tentunya dengan terlaksana program ini, kami berharap akan mengurangi angka kemiskinan bagi masyarakat, bukannya meningkatkan kemiskinan,” ungkapnya sambil menambahkan, bahawa program yang telah dilaksanakan ini ada beberapa dinas yang terkait seperti Bapelitbang yang mana memberikan data-data kemiskinan.
(Christian Abdul)