BeritaManado.Com – Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-84, pada 29 Oktober 2017.
Kaitan dengan visi Yesus Kristus dalam Kebangsaan, Kebangsaan dalam Yesus Kristus, sudah sewajarnya KGPM dalam perjalanannya terus menerus merenungkan peran dan kesaksiannya di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk dan berubah cepat.
Demikian dijelaskan Ketua MPH PGI, Pdt. Dr. Henriette Hutabarat, ketika sambutan di pembukaan Diskusi Kebangsaan di Graha Gubernuran, Kamis (26/10/2017).
“Apakah visi ini masih terus dihidupi, masih terus menjadi acuan. Sebagai bagian dari bangsa kita gereja Tuhan patut bersyukur atas anugerah Allah atas tanah air. Negeri yang kaya sumber daya alam dan aneka flora dan fauna, serta kemajemukan ras dan suku yang memperkaya khasanah budaya Indonesia,” ujar Pdt. Henriette Hutabarat.
Lanjut Pdt. Henriette Hutabarat, dalam perjalannya masyarakat Indonesia telah memperlihatkan dinamika keunikan masyarakat yang majemuk yang hidup berdampingan, harmonis, sekalipun berbeda latar belakang suku, budaya dan agama.
“Semangat toleransi ini berakar dalam budaya tradisional kebanyakan suku di Indonesia yang menjadi jatidiri bangsa, semangat gotong-royong yaitu semangat saling membantu dan saling menopang, di tanah Toar Lumimuut dikenal dengan kegiatan Mapalus,” terang Pdt. Henriette Hutabarat.
Pembukaan seminar juga dihadiri Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Majelis Pertimbangan KGPM, Dr SH Sarundajang, Ketua Umum KGPM Fetrisia Aling, Ketua MG Tedius Batasina, Sekum KGPM Gbl Franky Londah, mantan Ketua Umum PGI Pendeta Yewangoe, Gembala-gembala, Ketua Panitia Pnt Ivanry Matu SP, Sekertaris Steven Lintong M.Arch dan jemaat KGPM.
(JerryPalohoon)
Baca juga:
- Puncak HUT ke-84, KGPM Gelar Deklarasi Kebangsaan
- Menteri Agama LUKMAN HAKIM SAIFUDDIN Bilang KGPM Gereja Sangat Nasionalis
- Seminar Nasional Kebangsaan KGPM, STEVEN KANDOUW: Gereja Lain Masih Berkelahi, KGPM Tetap Fokus Melayani
- HUT ke-84 KGPM: Menteri Agama LUKMAN HAKIM SAIFUDDIN Mengaku Penting Hadir Bahkan Tidak Diketahui Presiden
BeritaManado.Com – Kerapatan Gereja Protestan Minahasa (KGPM) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-84, pada 29 Oktober 2017.
Kaitan dengan visi Yesus Kristus dalam Kebangsaan, Kebangsaan dalam Yesus Kristus, sudah sewajarnya KGPM dalam perjalanannya terus menerus merenungkan peran dan kesaksiannya di tengah masyarakat Indonesia yang majemuk dan berubah cepat.
Demikian dijelaskan Ketua MPH PGI, Pdt. Dr. Henriette Hutabarat, ketika sambutan di pembukaan Diskusi Kebangsaan di Graha Gubernuran, Kamis (26/10/2017).
“Apakah visi ini masih terus dihidupi, masih terus menjadi acuan. Sebagai bagian dari bangsa kita gereja Tuhan patut bersyukur atas anugerah Allah atas tanah air. Negeri yang kaya sumber daya alam dan aneka flora dan fauna, serta kemajemukan ras dan suku yang memperkaya khasanah budaya Indonesia,” ujar Pdt. Henriette Hutabarat.
Lanjut Pdt. Henriette Hutabarat, dalam perjalannya masyarakat Indonesia telah memperlihatkan dinamika keunikan masyarakat yang majemuk yang hidup berdampingan, harmonis, sekalipun berbeda latar belakang suku, budaya dan agama.
“Semangat toleransi ini berakar dalam budaya tradisional kebanyakan suku di Indonesia yang menjadi jatidiri bangsa, semangat gotong-royong yaitu semangat saling membantu dan saling menopang, di tanah Toar Lumimuut dikenal dengan kegiatan Mapalus,” terang Pdt. Henriette Hutabarat.
Pembukaan seminar juga dihadiri Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Majelis Pertimbangan KGPM, Dr SH Sarundajang, Ketua Umum KGPM Fetrisia Aling, Ketua MG Tedius Batasina, Sekum KGPM Gbl Franky Londah, mantan Ketua Umum PGI Pendeta Yewangoe, Gembala-gembala, Ketua Panitia Pnt Ivanry Matu SP, Sekertaris Steven Lintong M.Arch dan jemaat KGPM.
(JerryPalohoon)
Baca juga:
- Puncak HUT ke-84, KGPM Gelar Deklarasi Kebangsaan
- Menteri Agama LUKMAN HAKIM SAIFUDDIN Bilang KGPM Gereja Sangat Nasionalis
- Seminar Nasional Kebangsaan KGPM, STEVEN KANDOUW: Gereja Lain Masih Berkelahi, KGPM Tetap Fokus Melayani
- HUT ke-84 KGPM: Menteri Agama LUKMAN HAKIM SAIFUDDIN Mengaku Penting Hadir Bahkan Tidak Diketahui Presiden