BITUNG – Anggota DPRD Sulut, Cindy Wurangian, mengku memiliki sejumlah bukti dokumentasi jika dirinya melakukan reses di kota Bitung. Hal ini disampaikan Wurangian Senin (02/05) lewat pesan singkat (SMS) terkait pemberitaan beritamanado.com berjudul, “Keterlaluan! Legislator Cindy Wurangian Enggan Temui Rakyat” edisi 29 April lalu.
“Saya reses di Kelurahan Dua Sudara, Kecamatan Ranowulu, Pulau Lembeh dan Wangurer Barat Kecamatan Madidir. Semua ada bukti foto, bisa dicek kepada warga setempat, dan didampingi oleh staff DPRD Ibu Feity Lasut,” kata Wurangian, Senin (02/05).
Menurut legislator Partai Golkar ini, tidak ada aturan yang mengatakan anggota DPRD dari Dapil yang sama harus reses bersama-sama. Serta masing-masing anggota DPRD bertanggungjawab terhadap konstituennya sendiri yang belum tentu sama dengan anggota lainnya.
“Jika sekarang anggota lainnya reses di Pateten, mungkin saya reses di tempat lain. Reses berikut mungkin baru ke Pateten,” tambahnya.
Lebih lanjut ia mengaku terbuka dengan kritikan, namun perlu klarifikasi terlebih dahulu sebelum memfitnah orang.
“Ini pembunuhan karakter. Jika tidak tahu aturan dan duduk persoalan sebaiknya tidak menfitnah,” tutur Cindy.(en)
Berikut beberapa aspirasi masyarakat hasil reses Cindy Wurangian,
– Kelurahan Dua Sudara Kecamatan Ranowulu :
1. Sarana penerangan jalan diperhatikan.
2. Listrik sering padam, PLN selalu beralasan yang terkesan dibuat-buat, dan pelayanan di loket PLN Bitung yang tidak profesional.
3. Kejelasan tarif pasang baru dan tarif pemakaian listrik tidak ada.
4. Sarana rumah-sakit di Kota Bitung tidak memadai.
5. Pembangunan jalan tol Manado-Bitung agar disosialisasikan kepada masyarakat.
– Kelurahan Wangurer Barat Kecamatan Madidir :
1. Akses jalan dari jalan umum ke pemukiman warga sangat memprihatinkan.
2. Penerangan jalan juga tidak ada sehingga menyulitkan warga untuk pulang ke rumah pada malam hari.
3. Minta perhatian pemerintah karena tingkat kesejahteraan masyarakat di daerah ini sangat memprihatinkan.
4. Mohon bantuan atap tempat ibadah yang bocor, serta pendidikan bagi warga yang tidak mampu.