Standing Interview, Selasa (15/03) Pukul 17.45 WITA, di Hotel Aryaduta Manado,-
MANADO – Nama saya Makiko Kikuta, saya wakil menteri urusan parlemen kementerian luar negeri Jepang. Saya datang ke Manado sebagai wakil pemerintah Jepang untuk mengikuti ARF-DiREx yang diselenggarakan antara Jepang dan Indonesia sebagai ketua bersama.
Sebagaimana yang telah diketahui bapak dan ibu, pada tanggal sebelas kemarin, Jepang mengalami musibah yang sangat besar yaitu, gempa bumi 9 skala righter yang dapat dikatakan terbesar di dunia dan terbesar di Jepang.
Di kawasan Tokyo terjadi korban meninggal lebih dari 6400 orang, dan hilang diperkirakan beberapa puluh ribu orang hilang.Di daerah yang terjadi gempa bumi yang ada warga Indonesia, pemerintah Jepang sedang bekerja maksimal untuk mencari kontak dengan warga negara Indonesia yang tinggal di daerah tersebut.
Dalam menghadapi musibah tersebut, pemerintah Jepang mendapat banyak tawaran bantuan dari pemerintah negara asing. Pada tanggal 11, tepat terjadi gempa bumi, pemerintah Jepang mendapat ucapan belasungkawa dari bapak presiden Yudhoyono (Susilo Bambang Yudhoyono). Hari ini juga kami mendapat tawaran bantuan dari pihak Indonesia melalui kepala BNPB, bapak Syamsul (Syamsul Maarif).
Sebenarnya saya sendiri sulit memutuskan untuk datang kesini sebelumnya, namun demikian karena Jepang dan Indonesia adalah ketua bersama, dan juga pihak Indonesia telah memberikan banyak bantuan kepada Jepang sebagai teman, oleh karena itu saya ingin sampaikan rasa terima-kasih dari Jepang kepada Indonesia secara langsung untuk tetap mengunjungi hari ini.
Untuk mensukseskan ARF-DiREx ini, Jepang bekerjasama dengan Indonesia selama lebih dari satu tahun. Bagi saya, menjadi kehormatan dan kebanggaan yang sangat besar karena tadi pagi saya bisa mengikuti acara pembukaan ARF-DiREx dengan bapak wakil presiden Boediono, menteri pertahanan bapak Purnomo, kepala BNPB bapak Syamsul dan gubernur Sulawesi Utara bapak Sinyo (SH Sarundajang).
Saya yakin dengan kerjasama erat dengan Indonesia pasti ARF-DiREx akan berhasil, dan juga kami ingin mengeratkan kerjasama dengan Indonesia.
Pada tahun 2004 di Indonesia terjadi gempa bumi dan tsunami dengan korban tewas lebih dari 200 ribu orang. Namun demikian bangsa Indonesia mengatasi krisis ini dan bangkit dari musibah tersebut, sehingga sekarang telah menjadi pemimpin di kawasan ini.
Dengan kunjungan ini saya mendapat keberanian dan respek dari masyarakat Indonesia. Banyak orang mengatakan kepada saya agar masyarakat Jepang bisa bangkit dengan semangat, dan Indonesia selalu siap untuk membantu Jepang, maka saya membawa perasaan bantuan Indonesia ke Jepang untuk disampaikan kepada masyarakat Jepang.
Indonesia adalah negara yang menjadi contoh baik bagi Jepang yang bangkit dari musibah, maka Jepang juga seperti Indonesia harus berusaha untuk bangkit dari musibah ini. (jry)