Manado, BeritaManado.com — Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 patut diwaspadai dari politik uang.
Terlebih, momentum keagamaan menjadi waktu yang tepat dimanfaatkan para calon kepala daerah untuk melancarkan politik uang demi simpati masyarakat.
Atas hal tersebut, pengamat politik dan pemerintahan Sulut Taufik Tumbelaka kepada BeritaManado.com, Rabu (04/12/2019) malam ini mengatakan, perlu adanya peran semua pihak.
“Transaksi politik yang dilakukan sejumlah oknum dari waktu ke waktu nampak semakin kreatif, untuk itu dalam rangka peningkatan kualitas demokrasi perlu pelibatan semua pihak seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan lain-lain,” tegas Taufik Tumbelaka.
Sebab, lanjut Taufik Tumbelaka, potensi politik uang bisa terjadi kapan saja dengan pola memanipulasi moment tertentu termasuk momentum acara keagamaan.
“Persoalannya adalah di masalah aturan dan penegakan aturan serta pengawasan,” ujar Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Manado ini.
Selain peran penting sejumlah tokoh tersebut, Tumbelaka juga mengingatkan para calon untuk memiliki komitmen kuat.
“Komitmen kuat dan menyadari bahwa demokrasi yang paling utama itu proses, bukan hasil akhir. Jadi untuk itu perlu dikedepankan etika politik.
Jangan lupa biaya Pilkada 2020 dibiayai melalui APBD dengan jumlah sangat besar, jadi perlu kesadaran mewujudkan proses Pilkada yang berkualitas,” tutupnya.
(AnggawiryaMega)