Trustworthy News
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
Home Berita Utama

Tak Ada yang Kebal, Corona Mengincar Usia Produktif

by Alfrits
Rabu, 27 Mei 2020, 16:59 pm
in Berita Utama, Politik dan Pemerintahan
A A
  • 352shares
Foto: Ilustrasi

Manado, BeritaManado.com — Kalangan muda ternyata rentan terjangkiti virus corona.

Menurut Deskripsi Epidemiologi COVID-19 Provinsi Sulut, jenjang usia produktif justru terbanyak terkonfirmasi positif.

Ada 120 kasus positif COVID-19 di Sulut dengan umur antara 20-44 tahun.

Lebih banyak dari usia 60 tahun ke atas dengan 29 kasus.

Pemahaman yang penting diketahui publik, bahwa corona bisa menjangkiti siapa saja.

Tidak peduli berapa pun umur seseorang.

Yang membedakan adalah efek setelah terpapar.

Hal tersebut dijelaskan Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) Universitas Manado (Unima), dr Agusteivie Telew, M.Kes, AIFO saat dihubungi BeritaManado.com, Rabu (27/5/2020).

Agusteivie Telew menerangkan, belum ada peneletian membuktikan seseorang kebal dengan COVID-19.

Menurut Telew, jika telah terjadi kontak dengan seseorang yang sebelumnya positif, maka peluang terjangkit semakin besar.

“Tidak harus kontak langsung dengan pengidap. Bisa dari perantara benda padat atau cipratan cairan dopler,” bebernya.

Menurut Agusteivie Telew, tidak heran jika usia muda paling banyak terkonfirmasi positif.

Pasalnya, aktifitas 45 tahun ke bawah lebih banyak di luar rumah.

Apalagi mereka adalah usia kerja yang harus menghidupi keluarga.

“Dan apa saja aktifitas saat di luar, tentu sangat banyak,” katanya.

Yang jadi masalah, kaula muda cenderung tidak menyadari dia sudah terjangkit atau tidak.

Sehingga tanpa sadar terus beraktifitas dan memperpanjang rantai penyebaran.

“Makanya adalah istilah orang tanpa gejala (OTG), tidak ada sakit apapun. Beruntung yang sudah terdeteksi, bagaimana dengan yang belum,” jelas Agusteivie.

Dikatakan, COVID-19 bagaikan fenomena gunung es.

Yang terlihat hanyalah pucuk, sementara bagian tengah dan kaki tidak.

Kondisi ini sebenarnya yang membahayakan.

“Bisa jadi ada OTG di sekitar kita, atau kita sendiri sudah OTG tanpa disadari. Jika imunitas bagus, oke saja, bahkan bisa sembuh sendiri,” katanya.

Kondisi akan berbeda jika transmisi terjadi pada usia rentan atau anak di bawah umur.

Apalagi kasus dominan yang terjadi di seluruh dunia, pasien meninggal dunia karena ada penyakit penyerta.

“Jadi pemahamannya, usia lanjut itu bukan terpapar karena komorbid tapi komorbid inilah yang memperparah kondisi mereka jika sudah positif,” jelas Agusteivie.

Mahyudin Damis

Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sam Ratulangi, Mahyudin Damis setuju dengan penjelasan Agusteivie Telew.

Menurut dia, dalam bermasyarakat, anak muda menjadi objek yang ingin menonjol di segala bidang.

Semangat tampil di tengah masyarakat menjadi penting walau terkadang menyepelekan aturan.

“Mereka aktif, berkelompok dan kadang berkerumun. Kelakuan ini sudah membuka peluang terjangkit,” kata Mahyudin.

Selain itu, lanjut Damis, masih ada anggapan para pemuda bahwa melanggar aturan itu hebat.

“Di jalanan umum, yang tidak pakai masker kebanyakan usia muda. Itu contohnya,” ujarnya.

Mahyudin juga prihatin dengan kecurigaan sebagian orang terhadap vonis positif pada seseorang.

Bahkan jika menuduh ada proyek di balik penanganan wabah corona.

“Tolong hilangkan stigma itu. Anjuran pemerintah sudah benar dan menjadi solusi agar kita terhindar dari penularan,” ajaknya.

Belakangan, positif COVID-19 di Sulut tercatat 264 kasus positif.

Steaven Dandel

Menurut data yang dipaparkan Juru Bicara Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Sulut, dr Steaven Dandel, kenaikan signifikan akibat kerja-kerja tim gugus tugas lebih diperluas.

“Dengan makin tinggi jumlah diperiksa, otomatis ada peningkatan dari segi jumlah,” terang Steaven Dandel.

Ia pun mengimbau warga patuh dengan anjuran pemerintah.

Sebab kunci utama penangkal corona adalah kedisiplinan warga.

“Sampai sekarang belum ada kelonggaran dari pemerintah. Masih seperti imbauan semula, yakni bekerja dari rumah,” tegas Dandel.

Ia juga meminta masyarakat patuh dalam penggunaan masker dan jaga jarak.

“Setelah pulang kerja, mandi dan bersihkan badan. Jangan sampai kita yang membawa virus kepada keluarga,” tandasnya.

(Alfrits Semen)






  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • 352shares
Tags: Covid di sulutcovid sulutGugus Tugas COVID-19

Berita Terkini

SDN 06 Manado dan SDN GMIM 06 Siap Mewakili Sulawesi Utara dan Gorontalo Melaju ke Tingkat Nasional

SDN 06 Manado dan SDN GMIM 06 Siap Mewakili Sulawesi Utara dan Gorontalo Melaju ke Tingkat Nasional

12 Mei 2025

Kualitas Layanan Makin Meningkat, BRI Raih Digital Channel Terbaik Versi BSEM 2025

12 Mei 2025

ICDX Resmi Jadi Bursa Perdagangan Renewable Energy Certificate

12 Mei 2025
Gebrakan PJBM Sukseskan Munas Apkasi, Nando Adam: “Torang deng Bupati Joune Ganda”

Gebrakan PJBM Sukseskan Munas Apkasi, Nando Adam: “Torang deng Bupati Joune Ganda”

12 Mei 2025
Kuliner Khas Lion Hotel Manado yang Bikin Ketagihan: Dari Bantal Emas hingga Tongseng Kambing

Kuliner Khas Lion Hotel Manado yang Bikin Ketagihan: Dari Bantal Emas hingga Tongseng Kambing

11 Mei 2025
Yulius Selvanus Salut dengan Joune Ganda, Dukung Penuh Munas Apkasi di Minahasa Utara

Yulius Selvanus Salut dengan Joune Ganda, Dukung Penuh Munas Apkasi di Minahasa Utara

11 Mei 2025
Pemprov Sulut Siapkan Pergub Tata Kelola Media, Segera Diajukan

Pemprov Sulut Siapkan Pergub Tata Kelola Media, Segera Diajukan

11 Mei 2025

Berbekal Pinjaman Modal dan Pendampingan BRI, Hayanah Dirikan Kelompok Wanita Tani

11 Mei 2025
Lantik Pengurus PWI Minsel, Voucke Lontaan: Tidak Ada Dualisme, yang Sah Punya SK Kemenkumham

Lantik Pengurus PWI Minsel, Voucke Lontaan: Tidak Ada Dualisme, yang Sah Punya SK Kemenkumham

11 Mei 2025
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Trustworthy News
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.