MANADO – Konversi bahan bakar minyak tanah ke LPG di Sulawesi Utara sudah berlaku sejak awal tahun 2011. Namun masih banyak warga utamanya para ibu rumah tangga masih enggan menggunakan bahan bakar gas. Wakil ketua DPRD Sulut, Ny Sus Sualang-Pengemanan, memaklumi penolakan warga Sulut terhadap bahan bakar subsidi pemerintah ini.
“Walaupun LPG tiga kilogram diberikan gratis oleh pemerintah, namun masyarakat masih trauma dengan banyaknya kasus ledakan tabung gas di Pulau Jawa. Apalagi dari ledakan ini, tidak sedikit korban jiwa berjatuhan,” ujar Sus Pangemanan kepada media, Senin (28/02).
Istri mantan wakil gubernur Sulut, Freddy Harry Sualang ini menegaskan, pemerintah harus terlebih dahulu memberikan jaminan keselamatan kepada warga sebelum melakukan program konversi bahan bakar minyak tanah ke gas.
“Sebenarnya semua program pemerintah baik untuk masyarakat, namun faktor keselamatan diatas segala-galanya. Jadi, harus ada jaminan keselamatan dulu baru program konversi dijalankan di Sulut,” tukasnya. (jry)
MANADO – Konversi bahan bakar minyak tanah ke LPG di Sulawesi Utara sudah berlaku sejak awal tahun 2011. Namun masih banyak warga utamanya para ibu rumah tangga masih enggan menggunakan bahan bakar gas. Wakil ketua DPRD Sulut, Ny Sus Sualang-Pengemanan, memaklumi penolakan warga Sulut terhadap bahan bakar subsidi pemerintah ini.
“Walaupun LPG tiga kilogram diberikan gratis oleh pemerintah, namun masyarakat masih trauma dengan banyaknya kasus ledakan tabung gas di Pulau Jawa. Apalagi dari ledakan ini, tidak sedikit korban jiwa berjatuhan,” ujar Sus Pangemanan kepada media, Senin (28/02).
Istri mantan wakil gubernur Sulut, Freddy Harry Sualang ini menegaskan, pemerintah harus terlebih dahulu memberikan jaminan keselamatan kepada warga sebelum melakukan program konversi bahan bakar minyak tanah ke gas.
“Sebenarnya semua program pemerintah baik untuk masyarakat, namun faktor keselamatan diatas segala-galanya. Jadi, harus ada jaminan keselamatan dulu baru program konversi dijalankan di Sulut,” tukasnya. (jry)