BITUNG — Maraknya pencurian yang terjadi di Pasar Girian Kelurahan Girian Weru I, membuat warga mendesak Lurah Girian Weru I kembali mengaktifkan sistim kemanan lingkungan (Siskamling). Apalagi menurut warga, para pedagang di pasar tersebut sudah tidak nyaman lagi untuk berjualan karena selalu dihantui kekuatiran akan kehilangan barang dagangan di malam hari.
“Kalau memang Kepala Pasar Girian tidak mampu lagi menjaga keamanan pasar, lebih baik diambil alih oleh Lurah dan mengaktifkan Siskamling di dalam pasar,” kata salah-satu warga, Alo Pulukadang, Jumat (06/05).
Namun sayang, usulan warga ini belum mendapat respon. Pasalnya sejumlah warga menyesalkan beberapa bulan belakangan Lurah Girian Weru I jarang berada di tempat sehingga tidak bisa lagi mengontrol keberadaan Pasar Girian yang juga menjadi wilayah dan dan tanggung-jawabnya.
“Seharusnya Lurah Girian Weru I tetap berada di tempat dan mudah dihubungi oleh warganya,” tutur sejumlah warga di kompleks Pasar Girian.
Sementara itu, Lurah Girian Weru I, Deddy Ruswandi Mokodongan yang dikonfirmasi melalui ponselnya, menampik jika dirinya sering tidak berada di tempat.
“Sebagai lurah saya justru lebih banyak berada di lapangan untuk memantau
keberadaan masyarakat, terutama saat selesai jam kantor,” lugas Mokodongan.
Malah menurut Mokodongan, sebagai mana instruksi wakil walikota beberapa waktu lalu bahwa lurah jangan hanya selalu di belakang meja di kantor, tetapi harus rajin turun di masyarakat memantau keberadaan warga dan lingkungannya.
Terkait keamanan pasar, menurut Mokodongan, pihaknya beberapa waktu lalu ikut aktif menjaga keamanan pasar dengan menurunkan sejumlah warga , kepala lingkungan dan RT.
“Pada waktu itu karena kami aktif melakukan ronda termasuk di pasar, tidak ada yang kecurian, tetapi saat kami berhenti dan keamanan dilakukan kepala pasar kecurian sering terjadi,” pungkasnya. (en)
BITUNG — Maraknya pencurian yang terjadi di Pasar Girian Kelurahan Girian Weru I, membuat warga mendesak Lurah Girian Weru I kembali mengaktifkan sistim kemanan lingkungan (Siskamling). Apalagi menurut warga, para pedagang di pasar tersebut sudah tidak nyaman lagi untuk berjualan karena selalu dihantui kekuatiran akan kehilangan barang dagangan di malam hari.
“Kalau memang Kepala Pasar Girian tidak mampu lagi menjaga keamanan pasar, lebih baik diambil alih oleh Lurah dan mengaktifkan Siskamling di dalam pasar,” kata salah-satu warga, Alo Pulukadang, Jumat (06/05).
Namun sayang, usulan warga ini belum mendapat respon. Pasalnya sejumlah warga menyesalkan beberapa bulan belakangan Lurah Girian Weru I jarang berada di tempat sehingga tidak bisa lagi mengontrol keberadaan Pasar Girian yang juga menjadi wilayah dan dan tanggung-jawabnya.
“Seharusnya Lurah Girian Weru I tetap berada di tempat dan mudah dihubungi oleh warganya,” tutur sejumlah warga di kompleks Pasar Girian.
Sementara itu, Lurah Girian Weru I, Deddy Ruswandi Mokodongan yang dikonfirmasi melalui ponselnya, menampik jika dirinya sering tidak berada di tempat.
“Sebagai lurah saya justru lebih banyak berada di lapangan untuk memantau
keberadaan masyarakat, terutama saat selesai jam kantor,” lugas Mokodongan.
Malah menurut Mokodongan, sebagai mana instruksi wakil walikota beberapa waktu lalu bahwa lurah jangan hanya selalu di belakang meja di kantor, tetapi harus rajin turun di masyarakat memantau keberadaan warga dan lingkungannya.
Terkait keamanan pasar, menurut Mokodongan, pihaknya beberapa waktu lalu ikut aktif menjaga keamanan pasar dengan menurunkan sejumlah warga , kepala lingkungan dan RT.
“Pada waktu itu karena kami aktif melakukan ronda termasuk di pasar, tidak ada yang kecurian, tetapi saat kami berhenti dan keamanan dilakukan kepala pasar kecurian sering terjadi,” pungkasnya. (en)