Ratahan – Warga masyarakat yang ada di lima kecamatan masing-masing Kecamatan Tombatu Timur, Tombatu, Tombatu Utara, Silian Raya dan Touluaan, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), mengeluh karena tidak ada mobil sampah yang beroperasi di wilayah mereka.
“Di Ratahan dan Pasan saya lihat untuk sampah warga setempat diangkut oleh armada pengankut sampah. Tapi kita di Tombatu Timur tidak pernah didatangi,” tanya Jay, warga Desa Mundung.
Senada diungkapkan ibu Syeni warga Desa Betelen, Kecamatan Tombatu, yang menyatakan heran karena di tempatnya itu tidak pernah ada kendaraan sampah yang mampir untuk mengangkut sampah.
“Seharusnya sampah yang ada di wilayah kami yakni Kecamatan Silian Raya dan Touluaan, juga diangkut oleh armada pengakut sampah, selanjutnya dibawah ke TPA. Kan sama-sama kita masyarakat Mitra, jadi punya hak untuk memperoleh pelayanan armada pengangkut sampah itu,” tegas tante Rita, masyarakat Desa Silian Barat, Kecamatan Silian Raya.
Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (BLHKP) Mitra Marie Makalow, ketika dikonfirmasi mengatakan, mobil pengangkut sampah sudah sejak tahun 2013 lalu masuk dan beroperasi di lima wilayah itu.
“Mungkin mereka yang tidak melihat kendaraan sampah saat melakukan pengankutan di wilayah setempat. Atau bisa saja warga masih membuang sampah di sungai sehingga tidak pernah lihat mobil sampah beroperasi,” kata Makalow menjawab wartawan, Jumat (18/7/2014) diruang kerjannya.
Disinggung apakah pihaknya tidak melakukan sosialisasi terlebih dulu terkait beroperasinya mobil pengakut sampah di wilayah tersebut, Makalow dengan tegas membantahnya. “Sosialisasi sudah kami lakukan. Dan intinya, armada sampah sudah setahun beroperasi di wilayah Tombatu Raya, Silian Raya dan Touluaan,” tukasnya. (rulandsandag)