Bitung—Kesal dengan ulah kontraktor yang melakukan perbaikan jalan yang tidak kunjung dikerjakan, warga Kelurahan Apela II Kecamatan Ranowulu mengancam akan membakar alat-alat berat milik kontraktor. Pasalnya, menurut para warga, sudah tidak terhitung warga yang menjadi korban akibat material yang dibirakan kontraktor menumpuk di bahu jalan, serta jalan yang dilapisi dengan sirtu namun tidak diaspal.
“Sudah tidak terhitung warga yang mengalami kecelakaan karena material jalan yang berserakan dan pada umumnya warga yang menggunakan roda dua yang menjadi korban,” kata salah satu warga Roby, Senin (11/6) kepada sejumlah wartawan.
Roby sendiri mengaku, tanjakan di gunung potong menuju Kelurahan Apela II yang paling sering terjadi kecelakaan. Pasalnya, jalan di lokasi tersebut sudah digali kontraktor beberapa bula lalu kemudian ditimbun dengan sirtu dan hanya dibiarkan begitu saja tanpa ditutup dengan aspal.
“Sekarang sirtu yang digunakan menimbun jalan sudah terangkat dan kini kondisinya makin parah jika dibadingkan sebelum diperbaiki,” katanya.
Ia dan puluhan warga mengaku sudah sepakat untuk membakar alat-alat berat milik kontraktor yang kini dititipkan di Kantor Lurah Apela II jika dalam minggu ini belum ada perbaikan. “Kalau memang tidak berniat memperbaiki jalan, jangan dulu material didatangkan atau disebar di jalan. Apa harus menunggu korban jiwa dulu baru mau melanjutkan perbaikan,” katanya dengan nada kesal.
Sementara itu, Lurah Apela Dua, Lodeweyk Pateh mengaku tidak habis pikir kenapa pihak kontraktor belum mengerjakan perbaikan jalan tersebut. Padahal menurutnya, keluhan para warga sudah disampaikan ke pihak kontraktor tapi hanya berjanji untuk segera memperbaiki.
“Minggu lalu alat-alat berat baru datang dititipkan kontraktor dengan alasan sudah akan memulai pekerjaan. Tapi ini sudah seminggu namun belum juga ada action dan tiap hari saya yang jadi sasaran kemarahan warga,” kata Pateh yang mengaku juga pernah menjadi korban akibat material yang hanya dibiarkan kontarktor di bahu jalan.
Pateh sendiri berharap pihak kontraktor bisa segera memulai pekerjaan perbaikan agar tidak ada lagi warga menjadi korban. Karena menurutnya, ia sendiri was-was jangan sampai warganya betul-betul nekad dan melakukan aksi anarkis hanya karena jalan tidak kunjung diperbaiki.
Seperti diketahui, perbaikan jalan menuju Kelurahan Apela II ini merupakan proyek dari Pemprov Sulut dengan nama pekerjaan PB Karondoran-Apela-Danowudu. Dengan nilai kontrak Rp1.880.548.220.21 dengan masa kerja 120 hari dan pelaksana CV Perkasa.(enk)