Manado — Melengkapi perhelatan upacara adat Tulude kota Manado yang dilaksanakan di Lapangan Sparta Tikala pada Kamis (14/2/2019) sore hingga malam tadi, Walikota Manado Vicky Lumentut, Wakil Walikota Manado Mor Dominus Bastiaan dan Ketua Panitia Tulude kota Manado Orbanus Naharia bersama seluruh masyarakat yang hadir menyatu dalam tarian Ampa Wayer.
Berada di baris depan, Vicky, Mor dan Orbanus terlihat sangat menikmati kebersamaan dengan warga Manado yang berasal dari Nusa Utara.
Berdasarkan informasi dari website Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ampa Wayer lahir pada masa perang dunia dua, tepatnya dimasa akhir pendudukan Jepang antara tahun 1944-1945.
Pemunculan gerak tari dalam Ampa Wayer merupakan ekspresi kebebasan dan kemerdekaan, karena pada saat itu tentara Jepang yang dianggap penjajah dikalahkan oleh tentara sekutu.
Meski awalnya, awalnya Ampa Wayer adalah kesenian rakyat untuk muda-mudi secara berpasangan, namun kini berubah menjadi kesenian umum yang di lakukan sejenis ataupun berpasangan laki-laki dan perempuan yang tidak mengenal kelompok umur.
Diberitakan oleh BeritaManado.com sebelumnya, dalam sambutan Walikota Manado, Vicky Lumentut mengatakan, pelaksanaan Tulude tahun 2019 ini sangat spesial karena bertepatan dihari istimewa sekaligus karena ini warisan budaya yang wajib dijaga dan dilestarikan.
“Hari ini juga merupakan peringatan peristiwa heroik 14 Februari 1946 yang kita kenal sebagai Hari Merah Putih. Hari ini juga, sebagian merayakannya sebagai Hari Valentine. Sangat spesial,” ujar Vicky Lumentut.
Itulah sebabnya, perayaan Tulude di kota Manado sangat mencerminkan syukur dan bahagia karena pergantian tahun yang baru.
“Warga Manado asal Nusa Utara merupakan bagian penting dari rumah besar kita. Jadi hari ini kita sama-sama bersyukur,” kata Vicky.
(srisurya)