Trustworthy News
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Agama dan Pendidikan
  • Hukum dan Kriminalitas
No Result
View All Result
BeritaManado.com: Berita Terkini Kota Manado, Sulawesi Utara
No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan
Home Berita Utama

Unsrat Manado dan IDN Vic Gelar ‘Black Armada Exhibition’ di Wale Sam Ratulangi

by Jenly Wenur
Rabu, 14 Desember 2022, 21:53 pm
in Berita Utama, Kawanua
A A
  • 7shares
Kegiatan When Merdeka Came to Australia, Black Armada Exhibition di Wale Sam Ratulangi, Selasa-Kamis, 13-15 Desember 2022.

Manado, BeritaManado.com — Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado bekerja sama dengan Indonesian Diaspora Network Victoria di Australia dan masyarakat sejarawan Indonesia cabang Sulawesi Utara (Sulut) menggelar kegiatan bertajuk “When Merdeka Came to Australia, Black Armada Exhibition” di Wale Sam Ratulangi, Selasa-Kamis, 13-15 Desember 2022.

Kegiatan ini berupa pameran, diskusi, dan pemutaran film seputar sejarah Kemerdekaan Indonesia, khususnya keterlibatan putra-putra daerah Sulut dalam sebuah peristiwa yang dikenang sebagai “Black Armada”.

“Ekshibisi ini sudah dua kali dilakukan, pertama di Australia dan kedua di Indonesia kampus Unsrat Manado. Ini membahas tentang peran orang Indonesia, khususnya keturunan kawanua yang memiliki peran besar dalam sejarah, tapi kurang dikenal,” ungkap Ketua Panitia Roger Kembuan.

Menurutnya, kenapa disebut Black Armada karena istilah tersebut merupakan peristiwa sejarah tentang bagaimana putra bangsa di Australia yang merupakan pelaut, khususnya di kapal milik Belanda melakukan boikot besar-besaran sehingga mencegah kapal bisa berlayar.

Peristiwa ini berhasil memberi waktu kepada Republik Indonesia yang masih seumur jagung karena baru merdeka tahun 1945 untuk bisa mempersiapkan diri dengan kedatangan penjajah Belanda.

Sebab Belanda menganggap bahwa hindia belanda (Indonesia) termasuk wilayah kolonialnya sehingga selepas Jepang menyerah, Belanda kembali mempersiapkan diri, baik amunisi dan peralatan yang ada di Australia untuk dibawa masuk ke Indonesia.

“Jadi peran dari putra-putra Indonesia berdarah kawanua, di antaranya Pet Tangkilisan, Jan Walandouw, Gustav Kamagi, Andi Sorongan, Leo Lasut, Anton Maramis, dan lainnya ini memang kurang dikenal dalam sejarah, namun mampu memberi waktu bagi Republik Indonesia yang baru merdeka,” kata Roger Kembuan.

Senada dikatakan oleh Sekretaris Indonesian Diaspora Network Victoria di Australia, Jeffry Liando, pada tahun 1945 memang banyak orang Indonesia tinggal di Australia yang terdiri dari beberapa kelompok, di antaranya tawanan politik, para pelaut, ada tentara KNIL Indonesia, dan para amtenar.

Para orang Indonesia ini menurutnya ingin pulang ketika mendengar Indonesia Merdeka.

Namun mereka juga sadar bahwa kapal Belanda beserta amunisinya yang ada di Australia ingin mengambil kesempatan saat Jepang menyerah untuk kembali ke daerah kolonialnya.

Sebab kala Jepang masuk menjajah Indonesia, tentara Belanda bersama fasilitas perangnya dibawa kabur mengungsi ke Australia.

“Namun kesempatan itu belum bisa terjadi pada tahun itu juga karena kapal mereka diboikot dan ini dikenal dengan nama Black Armada. Jadi semua kapal Belanda dibuat berbendera hitam, artinya tak bisa berlayar,” jelas Jeffry Liando.

Adapun aksi boikot ini melibatkan kaum buruh di Australia yang berasal dari berbagai negara.

Orang-orang Indonesia yang ada di Australia mampu melakukan propaganda dan membujuk kaum buruh menolak penggunaan senjata untuk menekan negara lain.

Sementara dikatakannya, seperti maksud yang tertuang dalam piagam Atlantik, di mana setiap negara berhak menentukan nasibnya sendiri.

“Ini juga awal terbinanya hubungan diplomatik antara Indonesia dan Australia. Sebab usai agresi Belanda tahun 1947, pemerintah Australia menjadi perwakilan Indonesia dalam komisi tiga negara,” katanya.

Adapun komisi tiga negara ini, selain Indonesia yang diwakili Australia, ada juga Belanda yang diwakili Belgia dan PBB diwakili Amerika Serikat.

Lanjut dirinya berharap agar anak muda di Sulut dapat terus menggali sejarah yang ada karena ini tidak ada di buku sejarah.

“Pastinya ini penting untuk diketahui demi menumbuhkan semangat bagi anak-anak muda, terutama di Minahasa ini bahwa semangat patriotisme bisa tumbuh di mana saja,” tutupnya.

(jenlywenur)






  • Facebook
  • Twitter
  • WhatsApp
  • 7shares
Tags: Black ArmadaIndonesian Diaspora Network VictoriaJeffry LiandoKemerdekaan IndonesiaRoger KembuanUniversitas Sam Ratulangiunsrat manadoWale Sam RatulangiWhen Merdeka Came to Australia

Berita Terkini

Bupati Joune Ganda Tugaskan Ruben Lengkong Jabat Kadispora Minut

Bupati Joune Ganda Tugaskan Ruben Lengkong Jabat Kadispora Minut

9 Mei 2025
Presiden Prabowo Bakal Terbitkan Perpres Tambahan Anggaran MBG Senilai Rp 50 Triliun

Presiden Prabowo Bakal Terbitkan Perpres Tambahan Anggaran MBG Senilai Rp 50 Triliun

9 Mei 2025
Kemenkes Budi Gunadi Ungkap Alasan Bill Gates Uji Coba Vaksin TBC di Indonesia

Kemenkes Budi Gunadi Ungkap Alasan Bill Gates Uji Coba Vaksin TBC di Indonesia

9 Mei 2025
Bupati Joune Ganda Tinjau Pelaksanaan Job Fit, Hadirkan Tim Pansel Berkompeten

Bupati Joune Ganda Tinjau Pelaksanaan Job Fit, Hadirkan Tim Pansel Berkompeten

9 Mei 2025

Catatan Pastor Johanis Mangkey Tentang Paus Leo XIV

9 Mei 2025
Ketua Voucke Lontaan Lantik Pengurus PWI Minahasa Selatan Periode 2025-2028

Ketua Voucke Lontaan Lantik Pengurus PWI Minahasa Selatan Periode 2025-2028

9 Mei 2025
Sah! Royke Anter Jabat Wakil Ketua DPRD Sulut Gantikan Billy Lombok

Sah! Royke Anter Jabat Wakil Ketua DPRD Sulut Gantikan Billy Lombok

9 Mei 2025
Pdt Yandi Manobe Pimpin Paskah Oikumene Pemkab Minut, Joune Ganda Sampaikan Harapan Ini

Pdt Yandi Manobe Pimpin Paskah Oikumene Pemkab Minut, Joune Ganda Sampaikan Harapan Ini

9 Mei 2025
Polsek Malalayang Bersama Yayasan Bunga Bakung Kompak Selamatkan Generasi Muda dari Bahaya Ehabon dan Komix

Polsek Malalayang Bersama Yayasan Bunga Bakung Kompak Selamatkan Generasi Muda dari Bahaya Ehabon dan Komix

9 Mei 2025
  • Beranda
  • Indeks Berita
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Trustworthy News
  • Privacy Policy
  • Disclaimer

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • Indeks Berita
  • Berita Utama
  • Politik dan Pemerintahan
  • Kota Manado
  • Hukum dan Kriminalitas
  • Agama dan Pendidikan

© 2008-2025 PT. BMCOM. All rights reserved.