Oleh: Ishak Pulukadang (Komunitas Peduli Tondano)
(Sambungan)
Tondano sebagai Kota Wisata Dan Transit
Kalau kita amati Kota Tondano itu memiliki 6 potensi yang luar biasa dan bisa dijadikan kota wisata 6 dimensi tetapi kurang mendapatkan perhatian. Pertama : Kota Perintis dan Pejuang Kemerdekaan ( ada Korengkeng Sarapung, Kyai Modjo, A.Rifai , Sam Ratulangi dll ) . Kedua : Kota awal Torang Samua Basudara atau nation and character building ( Prof DR AE Sinolungan SH ) . Ketiga : Awal Pusat Sejarah Pemerintahan Minahasa Raya ( ada peninggalan Loji. Asal kata Lodge = Kantor Pemerintah ).
Keempat : Kota Pendidikan ( pernah ada MULO,SGB,PTPG dan Sekarang UNIMA ). Kelima : Kota Tani ( ada terhampar sawah yang luas dan di Masarang Makawembeng terkenal dizaman Belanda dengan kebun kopinya ). Keenam : Kota Air dengan danau Tondano dan sungai Tondanonya yang membelah Kota Tondano dan menjadi sumber tenaga listrik bagi kehidupan rakyat di Kota Manado dan Minahasa yang terkenal dengan air terjunnya di Tonsea Lama serta sumber air panas di Tataaran.
Kota Tondano sebagai Kota 6 dimensi ini hanya akan terealisir antara lain bila dijadikan sebagai salah satu prioritas pembangunan Pemda Kabupaten Minahasa yang ditunjang dengan menjadikan kota Tondano sebagai kota transit dari selatan ke Manado melalui kecamatan Tombulu , kecamatan Airmadidi dan melalui Makawembeng Tumaluntung Bitung. Dengan menjadikannya prioritas pembangunan anggaran pengembangannya akan secara bertahap bisa dimasukkan dalam APBD Kabupaten Minahasa dan penataan Kota Tondano sesuai dengan master plannya akan terlaksana dan secara berangsur-angsur akan menghapus kesan kota Tondano sebagai Kota mati.
Akan tetapi ada hambatan karena besarnya jumlah pns( 7000an) maka dana pembangunnya banyak terserap untuk gaji pns. Akan tetapi didaerah manapun dana setiap tahun selalu terbatas dan itu tergantung pejabat public ( BUpati dan DPRD ) melihat perioritas alokasi dananya kemana diprioritaskan. Bagi penulis pembangunan kota Tondano harus jadi prioritas pemda dan dengan merangsang investasi melalui insentive.
Syarat Utama Kota Wisata
Salah satu syarat utama berkembangnya pariwisata yang diikuti oleh investasi disuatu daerah adalah kebutuhan rasa aman dan nyaman. Oleh karena itu perlu dikemukakan disini bahwa kepremanan sementara pemuda Tondano yang berakibat tidak amannya kota Tondano , bukan karena mereka jahat ( teu lewo ) tetapi karena warisan sikap heroisme orang Tondano dalam menghadapi musuh dizaman dahulu kala ( Memuis sebagai ciri heroisme kelompok waktu itu ), diperhadapkan dengan persaingan sumber mata pencaharian yang terbatas sekarang ini serta kurang jelasnya visi Tondano kedepan, berekses kepada sikap premanisme yang bukan salahnya preman tetapi salahnya pemda yang tak mampu memenuhi hak-hak ekonomi rakyat.
Padahal menurut Grafland seorang guru Zendeling dan Direktur Sekolah Guru untuk Pribumi di Tanawangko dalam bukunya berjudul “ Minahasa : Masa Lalu dan Masa Kini Tahun 1864 , mengatakan “ Orang Tondano ( sub etnis Teundano ) ini sebetulnya baik kalau tahu bagaimana mengarahkan mereka. Mereka mau berkorban kalau sesuatu itu diyakininya benar “.
Inilah karakteristik orang Tondano yang perlu dipahami dan dikaji dan perlu dijadikan modal kultural sebagai kearifan lokal sekaligus sebagai strategi menjadikan Tondano sebagai Kota Wisata Enam Dimensi. Mengapa Tondano harus menjadi Kota Wisata karena disatu pihak secara faktual mempunyai potensi sebagaimana telah disebutkan diatas, dilain pihak bidang pariwisata memiliki posisi yang penting dan strategis dalam pembangunan nasional karena menurut Pontjo Sutowo Ketua Badan Promosi Pariwita Indonesia (BPPI) secara nasional mampu menciptakan 6,6 juta lapangan kerja atau 8 % dari seluruh angkatan kerja Indonesia.
Selain itu memberikan tambahan 1,9 juta lapangan kerja baru. Kalau mengacu pada prosentasi nasional tersebut maka misalnya angkatan kerja di Kota Tondano dan sekitarnya sebanyak 5.000 orang maka bila bidang pariwisata berkembang baik maka akan menyerap 8 % dari jumlah angkatan kerja tersebut berarti akan terserap sebanyak 400 angkatan kerja dan akan ketambahan lapangan kerja baru. Hal ini bisa demikian karena sektor pariwisata merupakan industri yang menyediakan lapangan kerja yang terbesar. Bidang ini menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang terbawah.
Misalnya industri perhotelan selain pemilik dan manajemen yang menikmati juga seluruh pegawai sampai tukang parkir, tukang kebun, sampai pemasok sayuran , daging telur dll. Selain itu akan berkembang pula biro perjalanan, perusahan penerbangan, restoran, penyewan mobil/bus, konvensi dan lain-lain.
Ikon Tondano
Biasanya setiap kota memiliki ciri tersendiri ( ikon ) yang menjadi kebanggaan daerahnya. Pemda dan dprdnya bisa memilih ikon Tondano dari enam dimensi itu apakah sebagai Kota Miniatur Printis dan pejuang Kemerdekaan, sebagai kota awal torang samua basudara atau nation and character building, sebagai kota awal sejarah pemerintahan Minahasa Raya, sebagai Kota Pendidikan , sebagai Kota Tani, sebagai Kota Air ( sesuai namanya ) atau sebagai Kota enam dimensi. Pemda dan DPRDlah yang berwewenang untuk itu dan warga Negara termasuk ormas dan LSM berfungsi memberikan masukan. Jadi tergantunglah kepada mereka untuk meresponsnya .
Sebab prinsip responsiveness (cepat tanggap) merupakan salah satu prinsip dari Good Governance ( Kepemerintahan Yang baik ) yang menjadi amanat Presiden RI dan RPJM sebagai acuan dalam menegemen pemerintahan daerah. Saya percaya pemerintahan YWS-Ivansa karena janjinya pada kampanye, kelihatannya mulai merintisnya dengan prioritas tahun 2014 ini pada pembangunan infrastruktur dan kesehatan seperti yang disampaikan oleh sekda pada penulis. I Yayat U Santi. (selesai)