Bitung – Tim Kajian Angkutan Laut dan Ferry, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Pembangunan dan Otonomi Daerah melakukan kunjungan kerja di Kota Bitung, Kamis (20/12) pagi. Kunjungan kerja tim ini diterima Walikota, Hanny Sondakh (Hanson) dan Wakil Walikota, Max Lomban di ruangan kerja wakil.
Kunjungan kerja ini menurut Hanson bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi perihal angkutan laut dan ferry sebagai upaya penguatan sistem transportasi nasional. Ini dilakukan guna meningkatkan pelayanan terhadap para pengguna jasa, serta mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi Indonesia.
“Kami menyambut baik kedatangan tim, dimana Pemkot bisa mendapatkan masukan terkait pengembangan transportasi laut dan infrastrukturnya, termasuk angkutan ferry,” kata Hanson.
Hanson juga menjelaskan tentang kondisi pelabuhan Kota Bitung saat ini, yakni pelabuhan yang memiliki posisistrategis di kawasan Asia Pasifik. Dan sementara dipersiapkan untuk menjadi Internasional Hub Port (IHP).
“Kegiatan ekspor barang dari Kota Bitung ke negara-negara di kawasan Asia Pasifik menjadi lebih cepat dan murah dibandingkan dengan ekspor yang dilakukan dari Pebabuhan Tanjung Priuk Jakarta dan Tanjung Perak Surabaya, karena secara Geografis Bitung memiliki jarak tempuh yang lebih dekat,” jelasnya.
Hanson juga mengusulkan ke tim agar diteruskan ke Pemerintah Pusat soal perlunya penambahan beberapa dermaga ferry di Pulau Lembeh untuk memudahkan akses transportasi masyarakat.
Sementara itu tim yang merupakan Staf Ahli dari Wantimpres Prof Dr Ir Ginandjar Kartasasmita terdiri dari Ir Wahyono Bimarso, Capt Asmary Herry, Lutfi Syarief, Ir Ellen SW Tangkudung, TB Ace Hasan Syadzili dan Lanang Aji Laksito.(enk)
Bitung – Tim Kajian Angkutan Laut dan Ferry, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Pembangunan dan Otonomi Daerah melakukan kunjungan kerja di Kota Bitung, Kamis (20/12) pagi. Kunjungan kerja tim ini diterima Walikota, Hanny Sondakh (Hanson) dan Wakil Walikota, Max Lomban di ruangan kerja wakil.
Kunjungan kerja ini menurut Hanson bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi perihal angkutan laut dan ferry sebagai upaya penguatan sistem transportasi nasional. Ini dilakukan guna meningkatkan pelayanan terhadap para pengguna jasa, serta mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi Indonesia.
“Kami menyambut baik kedatangan tim, dimana Pemkot bisa mendapatkan masukan terkait pengembangan transportasi laut dan infrastrukturnya, termasuk angkutan ferry,” kata Hanson.
Hanson juga menjelaskan tentang kondisi pelabuhan Kota Bitung saat ini, yakni pelabuhan yang memiliki posisistrategis di kawasan Asia Pasifik. Dan sementara dipersiapkan untuk menjadi Internasional Hub Port (IHP).
“Kegiatan ekspor barang dari Kota Bitung ke negara-negara di kawasan Asia Pasifik menjadi lebih cepat dan murah dibandingkan dengan ekspor yang dilakukan dari Pebabuhan Tanjung Priuk Jakarta dan Tanjung Perak Surabaya, karena secara Geografis Bitung memiliki jarak tempuh yang lebih dekat,” jelasnya.
Hanson juga mengusulkan ke tim agar diteruskan ke Pemerintah Pusat soal perlunya penambahan beberapa dermaga ferry di Pulau Lembeh untuk memudahkan akses transportasi masyarakat.
Sementara itu tim yang merupakan Staf Ahli dari Wantimpres Prof Dr Ir Ginandjar Kartasasmita terdiri dari Ir Wahyono Bimarso, Capt Asmary Herry, Lutfi Syarief, Ir Ellen SW Tangkudung, TB Ace Hasan Syadzili dan Lanang Aji Laksito.(enk)