Ratahan – Beredarnya informasi adanya pembakaran sejumlah rumah warga termasuk gereja dan mesjid pasca pecahnya konflik antara dua kelompok warga di Desa Basaan, Kecamatan Ratatotok, Minahasa Tenggara (Mitra), Jumat (18/10), ternyata tidak benar.
Hal ini dibuktikan setelah pihak kepolisian dari Polres Minsel, Polda Sulut dan Brimob Sulut turun menyisir lokasi konflik di desa Basaan bawah atau pesisir pantai.
Dalam penelusuran aparat, tidak satu pun ditemukan adanya rumah warga yang dibakar termasuk rumah ibadah pasca terjadi pertikaian kedua kelompok warga tersebut.
“Tidak ada rumah warga dan juga rumah ibadah yang dibakar saat terjadinya pertikaian antara warga. Kalo kemudian ada informasi yang beredar demikian. Itu adalah perbuatan segelintir orang yang tidak bertanggung jawab, dengan tujuan ingin memperkeruh suasa. Sekali lagi kami tegaskan semua informasi tersebut tidak benar,” terang Kapolres Minsel AKBP Iis Kristian, disela-sela meninjau lokasi pertikain.
Lanjut dia, pihak kepolisian sendiri akan mendalami para pelaku yang telah menyebarluaskan informasi ini. Apalagi sampai membuat keresahan karena telah menyebarkan kabar tidak benar diberbagai jejaring sosial. “Pasti kita dalami, siapa saja yang melanggar hukum kita tindak tegas sesuai ketentuan,” ujarnya.
Diketahui, pasca pecahnya konflik antar warga Basaan ini. Didapati ada beberapa rumah dan kendaraan yang mengalami kerusakan ringan. Pemkab Mitra sendiri melalui wakil bupati Ronald Kandoli, saat kunjungan mengatakan akan memberikan sedikit ganti rugi kepada para pemilik rumah yang dirusak warga. (Rulan Sandag)