Manado, BeritaManado.com — Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara mampu menunjukkan angka yang luar biasa meski masih dihantam pandemi Covid-19.
Di bawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey, Sulawesi Utara bahkan mampu mencatat angka tertinggi dan melampaui pertumbuhan ekonomi nasional.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara dalam jumpa pers pada Kamis (5/8/2021) kemarin merilis, ekonomi Sulawesi Utara triwulan II-2021 tumbuh 8,49 persen (yoy).
Asim Saputra selaku Ketua BPS Sulut menjelaskan, dari sisi produksi, hampir seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif, dengan pertumbuhan paling signifikan dialami oleh lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, yakni sebesar 70,62 persen.
“Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yakni sebesar 14,76 persen,” ujar Asim.
Pencapaian ini jauh lebih tinggi dari pertumbuhan rata-rata ekonomi Indonesia triwulan II-2021 sebesar 7,07 persen (yoy).
Sebelumnya, ekonomi Sulut tumbuh 1,87 persen pada triwulan I-2021. Sementara pada triwulan II-2020, ekonomi Sulut harus mengalami kontraksi hingga minus 3,84 persen.
Ekonomi Sulawesi Utara pun mulai bangkit pada triwulan II-2021 tumbuh sebesar 3,11 persen (q-to-q).
“Pada triwulan ini, sebagian besar lapangan usaha kembali tumbuh positif dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, yakni sebesar 21,51 persen,” kata Asim.
Sementara dari sisi Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 29,58 persen.
Struktur ekonomi Sulut triwulan II-2021 didominasi oleh 5 lapangan usaha, berturut-turut yakni pertanian, kehutanan, dan perikanan 20,87 persen; perdagangan besar-eceran, reparasi mobil-sepeda motor 13,26 persen; konstruksi 11,88 persen; industri pengolahan 9,97 persen; dan transportasi dan pergudangan 8,62 persen.
Kemudian dari sisi pengeluaran didominasi oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 41,77 persen, kemudian pembentukan modal tetap domestik bruto sebesar 33,87 persen, serta ekspor barang dan jasa sebesar 26,42 persen.
(***/srisurya)
