Bitung—Bangunan dan alat-alat terminal kayu di Kelurahan Sagerat Kecamatan Matuari hingga saat ini belum juga dioperasikan. Padahal bangunan dan pengadaan alat tersebut menelan anggaran tidak sedikit yakni sebesar Rp13 Miliar dari APBN di tambah Rp4 Miliar dari APBD Kota Bitung. Namun sayang hingga kini belum juga difungsikan.
“Itu adalah bantuan dari pusat yang ditawarkan ke Pemkot, jadi kita terima kendati saat ini belum bisa dioperasikan sebagaimana mestinya,” kata Walikota, Hanny Sondakh beberapa waktu lalu.
Menurutnya, terminal kayu belum bisa dioperasikan karena terkendala bahan baku yang sampai saat ini tidak ada. Padahal Pemkot sendiri telah mencari investor yang bisa menyuplai bahan baku ke Kota Bitung namun hingga saat ini belum ada yang bersedia.
“Ini karena pengaruh masalah illegal loging sehingga banyak investor yang tidak bersedia mengirimkan bahan baku. Makanya sekarang kita belum bisa mengoperasikannya,” katanya.
Ia sendiri mengaku sangat menyangkan aset bantuan pemerintah pusat yang tujuannya membantu Kota Bitung tidak bisa diapa-apakan karena tidak ada bahan baku. “Kalau saja ada bahan baku maka pasti saat ini PAD kita ikut meningkat, tapi sayang tidak ada,” katanya.(enk)