MANADO – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium menjadi Rp 6 ribu, dari sebelumnya Rp 4.500 hampir pasti akan ikut menaikkan harga bahan kebutuhan pokok termasuk tarif angkutan kota (angkot) alias Mikro di Kota Manado akan naik. Hanya saja, berapa kenaikan tarif angkot yang realistis masih menjadi perdebatan.
Hanya saja menurut John Pinontoan, salah satu pemilik Angkot, kalau melihat kenaikan harga BBM jenis Premium yang kenaikan harganya hampir 50 persen, maka harusnya tarif angkot menjadi Rp 3 ribu.
Namun, dengan melihat kemampuan penumpang, dan masyarakat umum lainnya. ”Maka kalau kenaikan tarif angkot menjadi Rp 2.500 saya kira tidak akan ditolak teman-teman pemilik kendaraan, dan sopir angkot, ”ujarnya, Kamis (1/3).
John menambahkan, sebenarnya setiap kenaikan tarif angkot jangan hanya mempertimbangkan kenaikan BBM, melainkan kenaikan suku cadang (sparepart) juga harus diperhatikan. ”Kasian pemilik angkot yang semakin kewalahan merawat mobilnya, karena sparepart yang hampir setiap bulan harganya naik, tetapi tidak menjadi salah satu indikator pertimbangan saat kenaikan tarif angkot, ” ujarnya.(ried)
MANADO – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium menjadi Rp 6 ribu, dari sebelumnya Rp 4.500 hampir pasti akan ikut menaikkan harga bahan kebutuhan pokok termasuk tarif angkutan kota (angkot) alias Mikro di Kota Manado akan naik. Hanya saja, berapa kenaikan tarif angkot yang realistis masih menjadi perdebatan.
Hanya saja menurut John Pinontoan, salah satu pemilik Angkot, kalau melihat kenaikan harga BBM jenis Premium yang kenaikan harganya hampir 50 persen, maka harusnya tarif angkot menjadi Rp 3 ribu.
Namun, dengan melihat kemampuan penumpang, dan masyarakat umum lainnya. ”Maka kalau kenaikan tarif angkot menjadi Rp 2.500 saya kira tidak akan ditolak teman-teman pemilik kendaraan, dan sopir angkot, ”ujarnya, Kamis (1/3).
John menambahkan, sebenarnya setiap kenaikan tarif angkot jangan hanya mempertimbangkan kenaikan BBM, melainkan kenaikan suku cadang (sparepart) juga harus diperhatikan. ”Kasian pemilik angkot yang semakin kewalahan merawat mobilnya, karena sparepart yang hampir setiap bulan harganya naik, tetapi tidak menjadi salah satu indikator pertimbangan saat kenaikan tarif angkot, ” ujarnya.(ried)