Manado – Masyarakat yang berdomisili di Kelurahan Dendengan Dalam (Dendal) dari lingkungan I hingga VII, hingga kini belum tersentuh layanan angkutan kota (angkot). Pasalnya, putusnya jembatan Dendal menyebabkan angkot tidak dapat menjamah kelurahan tersebut.
Selain anjloknya jembatan, para sopir angkot enggan masuk ke wilayah itu. Sehingga warga pun merasa terisolir dengan keadaan ini. Padahal, untuk masuk ke kelurahan itu, terdapat dua jalur alternatif yakni melalui jalan Maesa Ranomuut, tepatnya depan eks lapangan pacuan kuda menuju kantor Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Kota Manado dan Dinas Sosial Sulut.
Jalan masuk lainnya, dapat melalui jalan yang berada di jembatan Miangas. Dan kedua jalur tersebut saling terhubung. Namun hingga kini, belum terlihat angkot beroprasi di Kelurahan Dendal ini.
“Kami sangat kesulitan mencari mikrolet di sini. Karena tidak ada yang mau masuk, sejak jembatan Dendal tupus. Untuk berpergian keluar dari kelurahan ini, hanya bisa menggunakan kendaraan atau motor pribadi. Kalau tidak ada, mau tidak mau harus naik ojek,” ujar Kevin dan Nara, warga Kampung Bugis, Dendal lingkungan VII. (leriandokambey)