Amurang – Sedikitnya 345 perusahan yang ada di Minahasa Selatan (Minsel), namun dihari buruh nasinal yang jatuh hari ini tanggal 1 Meiy 2015tak ada pergerakan atau peringatan memperjuangkn hak-hak buruh, khususnya di Minsel atau mungkinkah buruh sudah sejahtera?
Akan hal ini, menurut pemerhati buruh Minsel Yos Egeten diakuinya masih banyak buruh yang belum sejahtera, mulai dari hak-hak buru yang sering kali terkesan diabaikan, system yang dipakai pihak perusahan terhadap tenaga kerja dan jaminan yang diberikan kepada buruh alias karyawan.
“Ya, soal buruh memang perlu ada langkah khusus dalam menangani sekaligus menyelesaikan dan itu perlu ada keterlibatan semua pihak terkait untuk menuntaskanya. Buruh khusus di Minsel masih jauh dari sejahtera, maka dari itu marilah buruh bangkit moment peringatan 1 Mei 2015, mayday…mayday,” tukasnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Minsel Stefanus Lumowa, SH yang juga Ketua Fraksi Komisi III ini menyatakan terkait hari buruh, memang perlu ada pembenahan-pembenahan hak-hak buruh yang seakan tidak diindahkan, mengenai keselamatan dan kesehatan kerja, kesejahteraan buruh dan keluarganya dan system yang dipakai pihak perusahan yang perlu ada pembaharuan termasuk regulasinya.
“Buruh adalah bagian penting dalam Pembangunan serta sebagai Kekuatan Politik dan Ekonomi Bangsa Indonesia. Pemerintah harus terus meningkatkan kesehjateraan Buruh dan keluarganya. Happy Mayday,” ujar Ketua PDIP Minsel ini. (sanlylendongan)