Manado — Data yang dirilis Bank Indonesia pada Desember 2014 mencatat, tahun ini kualitas kredit mengalami penurunan, baik kredit produktif maupun rumah tangga.
Hal itu tercermin dari peningkatan rasio NPL baik pada kredit produktif maupun kredit rumah tangga.
Laju pertumbuhan kredit pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) juga mengalami perlambatan pada triwulan III-2014. Kondisi ini juga telah terjadi sejak awal 2014. Pada triwulan laporan, kredit UMKM tercatat sebesar Rp 6,9 triliun atau tumbuh 9,17 persen (year on year), namun melambat dibanding triwulan sebelumnya yang mencatat pertumbuhan 9,77 persen (yoy).
Kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Sulut turut alami penurunan di triwulan III, terutama pada sisi aset dan kredit. Aset pada triwulan III mengalami kontraksi sebesar 3,44 persen (yoy) menjadi Rp 926,12 miliar. Situasi ini lebih disebabkan oleh kondisi kredit yang mengalami kontraksi cukup dalam hingga 6,23% (yoy) dengan baki debet sebesar Rp 692,27 miliar. (Ady Putong)
Manado — Data yang dirilis Bank Indonesia pada Desember 2014 mencatat, tahun ini kualitas kredit mengalami penurunan, baik kredit produktif maupun rumah tangga.
Hal itu tercermin dari peningkatan rasio NPL baik pada kredit produktif maupun kredit rumah tangga.
Laju pertumbuhan kredit pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) juga mengalami perlambatan pada triwulan III-2014. Kondisi ini juga telah terjadi sejak awal 2014. Pada triwulan laporan, kredit UMKM tercatat sebesar Rp 6,9 triliun atau tumbuh 9,17 persen (year on year), namun melambat dibanding triwulan sebelumnya yang mencatat pertumbuhan 9,77 persen (yoy).
Kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Sulut turut alami penurunan di triwulan III, terutama pada sisi aset dan kredit. Aset pada triwulan III mengalami kontraksi sebesar 3,44 persen (yoy) menjadi Rp 926,12 miliar. Situasi ini lebih disebabkan oleh kondisi kredit yang mengalami kontraksi cukup dalam hingga 6,23% (yoy) dengan baki debet sebesar Rp 692,27 miliar. (Ady Putong)