Manado, BeritaManado.com — Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) masih terus terjadi di Sulut.
Untuk itu, Kepala SMK Pertanian Pembangunan Negeri Kalasey Jemmy Jeremias SPd MSi terus mengatakan, saat ini kebanyakan orang mengetahui perkembangan COVID-19 ini hanya secara teori saja dan kebanyakan pula yang tidak melakukannya sesuai prosedur dan anjuran pemerintah.
“Secara teori, penerapan protokol kesehatan adalah memakai masker, mencuci tangan di air mengalir dan menjaga jarak. Namun ada saja yang tidak mempraktekannya secara baik dan benar,” ujarnya, Minggu (6/12/2020).
Mantan Kepsek Eben Haezer Manado ini menyebutkan, yang masalah adalah kesadaran masyarakat.
“Kesadaran masyarakat, kepedulian, kemauan dan komitmen menerapkannya itu yang masih banyak belum melakukan,” ungkapnya.
Lanjut Jemmy, rencana awal tahun depan akan mulai belajar tatap muka disekolah secara bertahap.
“Karena sekolah berasrama akan dimulai dari siswa-siswa yang tidak punya gadged atau tempat tinggal yang bermasalah signal,” katanya.
Jemmy juga menuturkan, mereka (siswa red) akan masuk asrama duluan dengan ketentuan yakni :
- Semua wajib rapid tes akan kerjasama dengan Puskesmas terdekat atau Dinas Kesehatan dengan fasilitas dana BOS
- Satu kamar dibatasi 2 orang siswa saja
- Tidak boleh keluar-masuk asrama sembarangan
- Belajar dikelas sistim shift
- Siswa asrama akan belajar terpisah dengan siswa luar asrama
- Tidak ada kegiatan ekskul
- Tidak ada kantin di sekolah
- Orang tua wajib tanda tangani surat pernyataan mengijinkan anak belajar tatap muka
- Penyemprotan disenfektan secara berkala sesuai kondisi dan kebutuhan diasrama, ruang kelas dan lingkungan sekolah
- Rapid tes akan dilaksanakan secara berkala kpd siswa, guru dan pegawai
- 4 M wajib dilaksanakan secara ketat
(Erik Tambuwun)