Syerly Adelyn Sompotan
Tomohon – Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati pada tanggal 2 Mei kemarin, merupakan peringatan bahwa pendidikan merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara untuk mencapai kehidupan yang sejahtera.
Pernyataan tersebut diungkapkan Syerly Adelyn Sompotan, publik figur yang saat ini digadang-gadang maju sebagai calon wali kota Tomohon.
Kepada BeritaManado.com, SAS sapaan akrab wanita enerjik ini bahwa, setiap warga negara memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Serta berkewajiban untuk memperoleh pendidikan agar mempengaruhi kesejahteraan hidup.
“Bagi saya, pendidikan itu adalah hak dari setiap masyarakat yang harus dijamin. Begitu juga, kalau ingin hidupnya sejahtera harus mengenyam pendidikan agar menjadi modal untuk mendapatkan pekerjaan,” kata SAS.
Ia pun mengakui, persoalan utama yang dihadapi masyarakat saat ini yakni biaya pendidikan, meskipun oleh pemerintah telah dinyatakan gratis.
“Kalau di sekolah-sekolah negeri, memang SPP nya gratis. Tapi bagaimana kalau jarak antara sekolah negeri dengan pemukiman warga itu jauh. Pastinya harus mengeluarakan biaya transportasi. Begitu juga untuk alat tulis, seragam dan lainnya, tentu memutuhkan biaya. Nah, itulah kemudian, jika masyarakat tidak mampu, sangat sulit mengenyam pendidikan dengan alasan biaya itu tadi,” ujarnya.
SAS sangat yakin, ketika setiap warga masyarakat memiliki kemauan yang tinggi, persoalan biaya pendidikan tidak akan menjadi hambatan seseorang ingin meraih gelar setinggi mungkin. Apalagi, bila mendapatkan partisipasi atau bantuan dari pihak-pihak tertentu.
“Saya sangat yakin, ketika orang tua bertekat ingin menyekolahkan anaknya, segala upaya akan dilakukan. Begitu juga sang anak, kalau ingin pandai, pastinya ingin terus belajar. Bagi saya, pendidikan itu modal yang sangat penting untuk meraih cita-cita. Dan saya hal itu yang kemudian memuat saya terpanggil ingin memberi diri bagi masyarakat Tomohon, dalam rangka memecahkan persoalan pendidikan di kota bunga ini,” pungkasnya. (leriandokambey)
Syerly Adelyn Sompotan
Tomohon – Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati pada tanggal 2 Mei kemarin, merupakan peringatan bahwa pendidikan merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara untuk mencapai kehidupan yang sejahtera.
Pernyataan tersebut diungkapkan Syerly Adelyn Sompotan, publik figur yang saat ini digadang-gadang maju sebagai calon wali kota Tomohon.
Kepada BeritaManado.com, SAS sapaan akrab wanita enerjik ini bahwa, setiap warga negara memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Serta berkewajiban untuk memperoleh pendidikan agar mempengaruhi kesejahteraan hidup.
“Bagi saya, pendidikan itu adalah hak dari setiap masyarakat yang harus dijamin. Begitu juga, kalau ingin hidupnya sejahtera harus mengenyam pendidikan agar menjadi modal untuk mendapatkan pekerjaan,” kata SAS.
Ia pun mengakui, persoalan utama yang dihadapi masyarakat saat ini yakni biaya pendidikan, meskipun oleh pemerintah telah dinyatakan gratis.
“Kalau di sekolah-sekolah negeri, memang SPP nya gratis. Tapi bagaimana kalau jarak antara sekolah negeri dengan pemukiman warga itu jauh. Pastinya harus mengeluarakan biaya transportasi. Begitu juga untuk alat tulis, seragam dan lainnya, tentu memutuhkan biaya. Nah, itulah kemudian, jika masyarakat tidak mampu, sangat sulit mengenyam pendidikan dengan alasan biaya itu tadi,” ujarnya.
SAS sangat yakin, ketika setiap warga masyarakat memiliki kemauan yang tinggi, persoalan biaya pendidikan tidak akan menjadi hambatan seseorang ingin meraih gelar setinggi mungkin. Apalagi, bila mendapatkan partisipasi atau bantuan dari pihak-pihak tertentu.
“Saya sangat yakin, ketika orang tua bertekat ingin menyekolahkan anaknya, segala upaya akan dilakukan. Begitu juga sang anak, kalau ingin pandai, pastinya ingin terus belajar. Bagi saya, pendidikan itu modal yang sangat penting untuk meraih cita-cita. Dan saya hal itu yang kemudian memuat saya terpanggil ingin memberi diri bagi masyarakat Tomohon, dalam rangka memecahkan persoalan pendidikan di kota bunga ini,” pungkasnya. (leriandokambey)