MANADO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Sulawesi Utara (Sulut) Selasa (24/11/2020), menggelar sosialisasi bertarjuk “ Peran Ormas dan OKP dalam Mensukseskan Pilkada 2020, dilaksanakan di Café Marina Bay. Sosialisasi ini menggunakan protokol Kesehatan.
Ketua KPU Sulut diwakili staf ahli Efvendi R Sondakh, SIP, MSi juga Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unsrat mengatakan berterima kasih kepada IKA PMII Sulut yang telah bersedia bekerjasama dengan KPU dalam sosialisasi jelang Pilkada di Sulut. Menurutnya, sosialisasi ini penting menggandeng alumni PMII karena mereka termasuk kalangan terpelajar, sehingga dengan mudah menginformasikan ke masyarakat.
“Yang perlu didorong adalah bagaimana partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya di TPS. Itu merupakan hak konstitusi warga dalam menentukan proses demokrasi lima tahun ke depan. Melalui pertemuan ini, diharapkan ada output yang bisa dipersembahkan oleh alumni PMII yang tersebar di Sulut,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua IKA PMII Sulut, Zulkifli Golonggom MSI mengatakan, peserta yang hadir di pertemuan merupakan pengurus inti dari organisasi. Mereka diundang khusus dalam sosialisasi ini. Mantan anggota KPU Sulut ini mengucapkan terima kasih kepada Ketua KPU Ardiles Mewoh yang mempercayakan IKA PMII sebagai mitra dalam sosialisasi kali ini.
“Penting bagi kita alumni untuk bersama sama dalam proses hajatan lima tahunan ini guna perwujudan demokrasi di Sulut. Partisipasi masyarakat sangat penting untuk menentukan arah kepemimpinan daerah lima tahun ke depan,” ujar Zulkifli.
Selain KPU, turut hadir dua pamateri masing-masing dari Lesbumi NU, Adeng Usman M.Pd dan Ketua Netfid Sulut, Yardi Harun M.Pd. Keduanya mengulas soal praktik pemilu di beberapa daerah termasuk di Sulawesi Utara.
Sementara itu, salah satu peserta sosialisasi Bakri M.Pd mengatakan, proses demokrasi di Sulut terancam dengan praktir jual beli suara. Akhir-akhir ini dia mencermati di Kota Manado, para tim sukses secara terang-terangan keluar masuk rumah penduduk membujuk pemilih.
“Ini harus menjadi perhatian para penyelenggara pemilu, agar kualitas demokrasi tidak tercoreng dengan ulan para tim sukses,” tukasnya.
Sebelum kegiatan dimulai, para peserta diwajibkan mencuci tangan dan menggunakan masker sebagai protokol Kesehatan dalam setiap pertemuan yang melibatkan banyak orang.
(Supardi Bado)