Bitung—Pemkot Bitung terus berupaya merealisasikan Pelabuhan Kota Bitung sebagai pintu gerbang Indonesia di kawasan Asia Pasifik. Untuk itu, optimalisasi akses masyarakat kepada fasilitas kesehatan yang berkualitas, penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui penciptaan iklim investasi dan kesempatan berusaha yang baik serta pengembangan pelabuhan Bitung dan fasilitas pendukung lainnya terus ditingkatkan.
Hal ini disampaikan Walikota Bitung, Hanny Sondakh ketika mempresentasikan pengembangan pelabuhan Kota Bitung 2013 di Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Provinsi Sulut yang dilaksanakan di Hotel Sintesa Peninsula beberapa waktu lalu. “Ada 3 arah kebijakan yakni mewujudkan kawasan industri terpadu Tanjung Merah Kota Bitung menjadi KEK, mensinergikan konektivitas pembangunan ekonomi Kota Bitung dengan program-program yang sesuai pada master plan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025 dalam koridor IV yaitu di Pulau Sulawesi,” jelas Sondakh.
Juga peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui upaya-upaya pengembangan koperasi, membuka lapangan kerja, penerapan UMP dan memberi peluang masuknya investor dengan berbagai kemudahan serta pemberian bantuan terarah kepada golongan masyarakat miskin. “Ada 5 isu strategis dalam program pembangunan Kota Bitung yaitu, pencapaian Milenium Development Goals, KEK Bitung, Jalan Tol Manado-Bitung, infrastruktur jalan lingkar Pulau Lembeh dan optimalisasi pengelolaan sektor pariwisata,” jelasnya.
Musrenbang tingkat Provinsi ini dibuka Gubernur Sulut, Sinyo Harry Sarundajang dan dihadiri Saut Situmorang sebagai Staf Ahli Mendagri RI Bidang Pembangunan dan Kemasyarakatan mewakili Mendagri, Max H Pohan sebagai Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah yang mewakili Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Stefan Koeberle sebagai Kepala Perwakilan Bank Dunia Indonesia.
Sedangkan Sondakh hadir didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan, Fabian Kaloh dan Kepala Bappeda, James Rompas.(en)