BITUNG—Walikota Bitung, Hanny Sondakh tampil sebagai salah satu pembicara dalam seminar Enhancing ASEAN Connectivity to support ASEAN Community 2015 yang dilaksanakan di Hotel Sintesa Peninsula, Kamis (11/8). Seminar ini merupakan salah satu program Kementerian Luar Negeri RI cq Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN yang memberikan kesempatan kepada Sondakh sebagai salah satu pembicara.
Sondakh yang tampil sebagai pembicara ke-4 menyampaikan kesiapan kota Bitung dalam mendukung komunitas ASEAN 2015. Dimana Sondakh menjelaskan berbagai potensi yang mendukung kota Bitung sehingga dipilih ASEAN menjadi salah satu kota penting dalam merealisasikan konektivitas ASEAN.
“Posisi Bitung dalam lintas perdagangan dunia dan kekayaan alam yang melimpah ditunjang dengan Pelabuhan kota Bitung yang sudah menjadi Pelabuhan Internasional,” kata Sondakh.
Pelabuhan Internasional ini sendiri menurut Sondakh terdiri dari Pelabuhan Peti kemas, Pelabuhan Barang dan Jasa bukan peti kemas, Pelabuhan Penumpang dan Pelabuhan Ferry sehingga Kota Bitung sudah siap menjadi titik masuk dan keluar arus peningkatan perdagangan dunia, peningkatan infrastruktur dan lain sebagainya.
Sementara itu, didepan peserta ASEAN Connectivity, Gubernur Sulut, Sinyo Harry Sarundajang memuji Sondakh dalam perkenalan dengan pembicara lainnya. Dimana Sarundajang mengatakan, Sondakh adalah pemegang kunci untuk kesuksesan apa yang dibicarakn dalm pertemuan tersebut.
“Ini adalah orang penting di Sulawesi Utara dan merupakan Walikota paling penting se Sulut,” kata Sarundajang serayal menunjuk ke arah Sondakh.
Selain Sondakh yang tampil sebagai pembicara, Wakil Menteri Perhubungan Dr Bambang Susantono, Dirjen Kerjasama ASEAN Djauhari Oratmangun, Dubes RI untuk ASEAN I Gede Ngurah Swajaya, Dubes Amerika Serikat untuk ASEAN David Carden, Dubes Jepang untuk ASEAN Takio Yamada, Wakil dari Uni Eropa Jan Willem-Blankert dan Direktur Eksekutif Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) Dr. Lim Hong Hin ikut juga tampil membawakan materi.
Kegiatan ASEAN Connectivity ini sendiri dibuka langsung oleh Sarundajang dan dihadiri para pakar ekonomi dari Unsrat, anggota ISEI se-Sulut dan kepala-kepala SKPD Provinsi Sulut.
“Kota Bitung masuk dalam Masterplan ASEAN Connectivity karena posisinya yang strategis dalam perdagangan internasional,” kata Dirjen Kerjasama ASEAN, Djauhari Oratmangun. Dimana menurut Oratmangun, kota Bitung nantinya akan menjadi exit point dan entry point dari dan ke ASEAN, Asia Timur dan negara-negara di Pasifik dalam memfasilitasi peningkatan perdagangan/investasi. Dimana menurutnya, arus barang dan jasa yang pada akhirnya mendorong integrasi ekonomi dalam mendukung terbentuknya Komunitas ASEAN 2015.(en)